BRIN-BMKG Ungkap Kapan Lebaran Idulfitri 2025, Ada Potensi Berbeda?

Berita, Teknologi9 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Perayaan Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah bakal digelar dalam waktu kurang lebih seminggu dari sekarang. Kapan pastinya lebaran 2025 di Indonesia?

Menteri Agama Nasarudin Umar memperkirakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah tahun ini akan berbarengan antara pemerintah dan ormas Islam lainnya.

Menurut Nasaruddin, hal ini dikarenakan ketinggian hilal diperkirakan masih belum akan terlihat pada tanggal 30 Maret 2025, sehingga Idulfitri diperkirakan juga akan kembali berbarengan dengan Muhammadiyah pada 31 Maret 2025.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025,” ujar Nasaruddin beberapa waktu lalu.

Jika benar prediksi Menag, maka lebaran tahun ini berpotensi berbarengan dengan tanggal yang ditentukan oleh Organisasi Islam PP Muhammadiyah.





PP Muhammadiyah sebelumnya lebih dulu menetapkan Idulfitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan itu dibuat berdasarkan hasil hakiki wujudul hilal dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, juga memprediksi 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025. Artinya,Lebaran Idulfitri 2025akan dilaksanakan serempak dan tidak ada perbedaan.

Thomas menyebut posisi Bulan di Indonesia masih berada di bawah ufuk pada waktu maghrib tanggal 29 Maret.

Dengan demikian, hal tersebut tidak memenuhi kriteria kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) yang digunakan pemerintah dan ormas-ormasi Islam. Kondisi tersebut juga tidak memenuhi kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah.

READ  Truk BBM Terbalik Diserbu Warga Miskin Nigeria, Meledak Lalu 60 Tewas

Berdasarkan kesepakatan MABIMS, penentuan bulan hijriah baru harus memenuhi syarat tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

“Pada saat maghrib 29 Maret posisi Bulan di Indonesia di bawah ufuk. Artinya, tidak memenuhi kriteria MABIMS yang digunakan Pemerintah dan ormas-ormas Islam serta tidak memenuhi kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah,” ujar Thomas kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/3).

“Keputusannya idul fitri 1446: seragam 31 Maret 2025,” imbuhnya.

Meski demikian, Thomas mengimbau untuk memantau hasil pastinya pada saat pelaksanaan sidang isbat 29 Maret mendatang.

Sementara itu, menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ketinggian hilal di Indonesia pada 29 Maret berkisar -3,29 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,07 derajat di Sabang, Aceh.

Kemudian, ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 30 Maret 2025, berkisar antara 7,96 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 11,48 derajat di Sabang, Aceh

BMKG juga mengungkap elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Maret, berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua. Sedangkan, elongasi saat Matahari terbenam pada 30 Maret, berkisar antara 13,02 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 14,83 derajat di Sabang, Aceh.

Elongasi merupakan jarak sudut antara piringan Bulan dan pusat piringan Matahari, yang diamati dari permukaan Bumi.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250323080246-199-1212009/brin-bmkg-ungkap-kapan-lebaran-idulfitri-2025-ada-potensi-berbeda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *