Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Keamanan Publik China mengonfirmasi 40 warga etnis Uighur telah dideportasi dari Thailand yang Beijing klaim “sesuai dengan hukum internasional.”
Beijing menyebut puluhan etnis Uighur itu “migran ilegal asal China”. Ketika ditanya apakah kelompok tersebut termasuk warga Uighur, Kementerian Luar Negeri China hanya menyebut mereka sebagai “warga negara China.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pemulangan ini adalah langkah konkret dalam kerja sama antara China dan Thailand dalam memerangi kejahatan lintas batas,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers reguler di Beijing pada Jumat (28/2) lalu seperti dikutip AFP.
“Hak dan kepentingan sah para individu yang bersangkutan sepenuhnya dilindungi,” tambahnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pejabat keamanan publik China dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa para deportan “ditipu oleh organisasi kriminal untuk meninggalkan negara secara ilegal dan tinggal di Thailand.”
“Mereka dan keluarga mereka telah mengalami penderitaan besar, dan kerabat mereka berulang kali meminta pemerintah China untuk memberikan bantuan agar mereka dapat kembali ke tanah air,” ujar pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Thailand mendeportasi 40 warga Uighur ke China pada Kamis pekan lalu, meskipun dikritik dan dikecam kelompok aktivis HAM hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat.
Pasalnya, etnis Uighur telah lama diyakini menjadi target persekusi dan diskriminasi sistematis di China. Etnis Uighur merupakan etnis minoritas Muslim di China yang sebagian besar tinggal di wilayah Xinjiang.
China diyakini telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang, termasuk menahan sekitar satu juta warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya di kamp-kamp bak kamp pengasingan.
Meski begitu, Beijing berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Kitrat Phanphet, mengonfirmasi deportasi tersebut pada Kamis. Ia menyebutkan bahwa Beijing telah meminta pemulangan 40 warga Uighur.
“Pemerintah China mengirim surat kepada pemerintah Thailand dengan menyatakan ketulusan mereka dan niat untuk merawat warga Uighur. Mereka berjanji dalam surat itu bahwa para Uighur akan dijaga dengan baik, termasuk akomodasi dan keselamatan mereka,” kata Kitrat kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa proses serah terima berjalan lancar tanpa perlawanan dari para Uighur.
Thailand sebelumnya pernah secara paksa mendeportasi 109 warga Uighur ke China pada 2015, yang juga memicu kecaman keras dari Washington dan PBB.
China dan Thailand saat ini bekerja sama dalam pemulangan ribuan pekerja asal China dari kompleks penipuan daring di luar negeri. Thailand berperan sebagai jembatan dalam proses pengembalian mereka.
Sebagian besar kompleks tersebut berlokasi di Myanmar, dengan hanya sedikit pekerja yang tinggal di Thailand dalam waktu lama.
(rds/tim)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250303111158-134-1204318/china-jamin-keamanan-40-etnis-uighur-yang-dideportasi-dari-thailand