Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Jumat (10/1) didorong cuaca dingin di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Kondisi dingin tersebut mendongkrak permintaan bahan bakar untuk pemanas.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen atau 0,3 persen menjadi US$77,16 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 26 sen atau 0,4 persen menjadi US$74,18 per barel.
Analis JPMorgan mengaitkan kenaikan harga minyak tersebut dengan meningkatnya kekhawatiran atas gangguan pasokan karena pengetatan sanksi di tengah persediaan minyak yang rendah.
Kenaikan ini juga berhubugan dengan suhu beku di banyak bagian AS dan Eropa, serta membaiknya sentimen mengenai langkah-langkah stimulus Tiongkok.
Biro cuaca AS memperkirakan wilayah tengah dan timur negara itu akan mengalami suhu di bawah rata-rata. Lalu, banyak wilayah di Eropa juga dilanda cuaca dingin ekstrem, yang kemungkinan berlanjut di awal tahun. Kedua faktor ini jadi pengerek harga.
“Kami mengantisipasi peningkatan permintaan minyak global secara tahunan (yoy) yang signifikan, sebesar 1,6 juta barel per hari pada kuartal pertama 2025. Ini terutama didorong oleh permintaan untuk minyak pemanas, minyak tanah, dan LPG,” kata analis JPMorgan, dikutip Reuters.
Harga minyak menanjak meskipun dolar AS menguat selama enam minggu berturut-turut. Dolar yang lebih kuat biasanya menekan harga karena membuat pembelian minyak mentah menjadi mahal bagi negara pemakai non dolar AS.
Namun, analis mengingatkan pasokan minyak bisa semakin terpukul karena Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mengumumkan sanksi baru yang menargetkan ekonomi Rusia pada minggu ini. Sejauh ini, target utama sanksi AS itu diprediksi industri minyak Rusia.
(pta/pta)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250110111641-85-1185716/cuaca-dingin-di-as-dan-eropa-bikin-harga-minyak-mendidih-hari-ini