Cuaca Ekstrem Berpotensi Ganggu Arus Mudik, Warga Diminta Waspada

Berita, Teknologi6 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi selama periode arus mudik Lebaran 2025. Masyarakat diminta waspada potensi bencana imbas cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi hingga menjelang dan dan selama periode Idulfitri 2025/1446 Hijriah.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan intensitas hujan di sejumlah wilayah diprediksi masih tinggi hingga beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, menurutnya penting untuk mengantisipasi dini hujan lebat, banjir, hingga gelombang tinggi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Cuaca ekstrem masih bisa terjadi hingga awal April, terutama saat arus mudik dan arus balik Lebaran. Intensitas hujan di sejumlah wilayah diperkirakan masih tinggi, bahkan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor,” ungkap Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025, Senin (10/3), melansir laman resmi BMKG.





BMKG memprediksi selama Maret ini, curah hujan masih tergolong tinggi hingga sangat tinggi, terutama di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Menurut BMKG curah hujan diprediksi lebih dari 500 mm dalam satu bulan.

Menurut catatan BMKG, periode 10 hari terakhir bulan Maret, khususnya dasarian ketiga (21-31 Maret), sebagai masa yang perlu diwaspadai. Pada periode ini, curah hujan di Pulau Jawa masih tergolong tinggi, berkisar antara 200 hingga 300 mm dalam 10 hari.

“Hal ini menandakan bahwa potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai, meskipun durasi hujan ekstrem diperkirakan lebih singkat saat memasuki bulan April,” demikian keterangan BMKG.

READ  Balas Tarif AS, China Nyatakan Siap Perang Apa Pun dengan Washington

Sementara, pada April, curah hujan diperkirakan mengalami penurunan meski masih dalam kategori sedang hingga tinggi, yakni berkisar antara 100 hingga 300 mm per bulan.

BMKG mencatat, meski pada April diprediksi sudah memasuki masa transisi menuju musim kemarau, curah hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah.

Menurut prediksi BMKG, pada 10 hari pertama April, yang bertepatan dengan arus balik Lebaran, hujan lebat berdurasi singkat tetap berpotensi terjadi, terutama di wilayah pesisir dan daerah rawan longsor.

Efek La Nina

Menurut BMKG hal ini tak lepas dari pengaruh fenomena La Nina yang diprediksi masih aktif saat momen mudik lebaran. BMKG mengungkap fenomena La Nina lemah diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025.

“Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan di berbagai wilayah, terutama pada Maret-April 2025, dengan curah hujan yang diprediksi berada dalam kategori menengah hingga tinggi,” ungkap Dwikorita pada Februari lalu.

Beberapa daerah bahkan berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

Selain La Nina, BMKG juga mengidentifikasi pengaruh aktivitas gelombang ekuator dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terlihat mulai Maret. Fenomena ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Sumatera bagian utara, dan akan bergerak ke bagian barat serta tengah Indonesia hingga pertengahan Maret.

Sementara itu, periode Maret-April merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba, yang ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.

(dmi/dmi)

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250312175231-641-1208105/cuaca-ekstrem-berpotensi-ganggu-arus-mudik-warga-diminta-waspada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *