Curahan Hati Tentara Ukraina Usai Zelensky Diusir Trump di White House

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –

Jakarta, CNN Indonesia

Pertemuan politik yang mencengangkan terjadi di hadapan dunia pada tanggal 28 Februari 2025, saat pertemuan yang sangat dinanti-nantikan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

Namun, pertemuan itu berubah menjadi pertengkaran verbal, pembatalan kesepakatan mineral dan, kabarnya, pengusiran Zelensky yang tidak sopan dari Gedung Putih.

Zelensky meninggalkan Washington tanpa mengadakan konferensi pers bersama yang dijadwalkan pada hari yang sama, setelah Trump, Wakil Presiden AS JD Vance, dan seorang reporter mencaci-maki dia karena tidak “bersyukur” atas bantuan Amerika dan keputusannya untuk tidak mengenakan jas pada pertemuan tersebut.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dia tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval yang disayanginya. Dia bisa kembali saat dia siap untuk perdamaian,” tulis Trump di Truth Social.

Konfrontasi tersebut memicu curahan dukungan untuk Zelensky, khususnya dari para pemimpin Eropa, dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan bahwa perilaku Trump menunjukkan “dunia bebas membutuhkan pemimpin baru.”





Saat drama dimainkan di panggung dunia, di garis depan di Ukraina, tentara negara itu terus menangkis invasi skala penuh Rusia. Ketika Kyiv Independent menghubungi para tentara, beberapa mengatakan mereka tidak dapat menanggapi dengan benar karena penembakan dan serangan Rusia yang terjadi pada jam-jam setelah pertemuan yang penuh gejolak itu.

Salah satu tentara Ukraina mengirim foto serangan pesawat tak berawak kamikaze Rusia di posisi mereka di dekat garis depan.

READ  Paus Kutuk Israel Bombardir Jabalia Hingga Tewaskan 7 Anak Gaza

“Saya pikir saya membutuhkan lebih banyak amunisi karena tidak akan ada perjanjian damai. Janji-janji pra-pemilu presiden Amerika hanyalah populisme,” kata Komandan Batalion Ukraina di Garda Nasional, Petro Kuzyk.

“Kenyataannya, menyadari ketidakmampuan untuk memengaruhi Moskow, mereka memutuskan untuk mengalihkan kesalahan atas terganggunya proses perdamaian, dengan cara yang agak primitif, ke Ukraina, sementara pada saat yang sama mencoba memeras (Zelensky) dengan cara yang sangat kasar,” sambungnya.



Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250302155503-134-1204103/curahan-hati-tentara-ukraina-usai-zelensky-diusir-trump-di-white-house

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *