Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Teknologi kecerdasan buatan (AI) China bernama DeepSeek R1 akan membatasi sementara pendaftaran pengguna karena terjadi serangan berskala besar pada layanannya. Pengumuman tersebut disampaikan pada Senin (27/1).
Sementara pengguna yang sudah ada akan tetap dapat masuk ke layanan DeepSeek seperti biasa.
Melansir CNBC, DeepSeek telah mencuri perhatian dalam beberapa pekan terakhir karena menjadi pesaing ChatGPT OpenAI, Gemini dari Google, dan AI terkemuka lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin kemarin, DeepSeek dengan aplikasi asisten AI bahkan menggeser ChatGPT sebagai aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS melalui App Store Apple. Hal ini membantu menginspirasi aksi jual yang signifikan pada saham-saham teknologi global.
Pada Senin kemarin, saham-saham di bursa AS turun tajam akibat kemunculan DeepSeek. Bahkan, pembuat chip Nvidia kehilangan nilai pasar hampir US$600 miliar.
DeepSeek didirikan pada 2023 oleh manajer dana lindung nilai Tiongkok Liang Wenfeng. Desas-desus seputar DeepSeek mulai menyebar minggu lalu, ketika startup tersebut merilis R1, model penalarannya yang menyaingi OpenAI o1.
R1 bersifat open-source, artinya pengembang AI mana pun dapat menggunakannya. Model startup ini dibangun meskipun AS membatasi ekspor chip ke China sebanyak tiga kali dalam tiga tahun terakhir dengan alasan masalah keamanan nasional.
Mengutip CNN.com, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka hanya menghabiskan US$5,6 juta untuk mendukung model dasar AI-nya. Biaya tersebut pastinya lebih murah jika dibandingkan dengan dana ratusan juta, bahkan miliaran dolar yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan AS untuk mengembangkan teknologi AI mereka.
Keberhasilan pengembangan ini membuat DeepSeek terbukti menjadi AI berbiaya rendah dengan chip AI yang dayanya relatif rendah.
Kehadiran DeepSeek yang berbiaya murah, berpotensi mengubah dunia kecerdasan buatan.
(fby/agt)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250128103541-185-1192081/deepseek-langsung-kena-serangan-siber-usai-gemparkan-wall-street-as