Deflasi Tahunan Muncul Lagi di RI dalam 25 Tahun, BPS Beber Sebabnya

Berita, Ekonomi3 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Indonesia mengalami deflasi tahunan 0,09 persen pada 2025. Fenomena ini kembali muncul setelah 25 tahun lamanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan deflasi year on year (yoy) terakhir kali terjadi pada 2000. Namun, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menekankan ada perbedaan dalam fenomena di dua waktu yang berbeda itu.

Ia menjelaskan deflasi tahunan di 2025 disebabkan oleh diskon tarif listrik dengan andil 2,16 persen yoy. Ada juga beras, tomat, dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil deflasi 0,11 persen.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Menurut catatan BPS, deflasi yoy pernah terjadi pada Maret 2000, di mana pada saat itu deflasi sebesar 1,10 persen. Deflasi itu disumbang (dan) didominasi oleh kelompok bahan makanan,” bebernya dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/3).



“Sekali lagi, deflasi 2025 ini mayoritas karena dipengaruhi oleh diskon listrik yang masuk kepada komponen harga diatur pemerintah,” jelas Amalia.

Akan tetapi, wanita yang akrab disapa Winny itu memaparkan bahwa komponen inti masih mengalami inflasi tahunan sebesar 2,48 persen. Ia menegaskan data tersebut juga turut menjawab soal isu melemahnya daya beli.

Winny menekankan biasanya daya beli masyarakat dikaitkan dengan komponen inti. Faktanya, komponen tersebut sejauh ini masih mengalami inflasi.

“Komponen inti ini memberikan andil inflasi terbesar 1,58 persen. Kemudian, yang memberikan andil terhadap deflasi yoy karena adanya harga yang diatur pemerintah. Terutama karena adanya diskon listrik yang 50 persen itu masih berlangsung sampai Februari, sehingga komponen harga diatur pemerintah ini mengalami deflasi 9,02 persen dan memberikan andil deflasi 1,77 persen,” jelas Winny.

READ  Pengusaha Beber Dua Kunci RI Dilirik Investor Asing

“Bedanya dengan yang (deflasi tahunan) Maret 2000, itu kan deflasinya dipengaruhi oleh beberapa bahan makanan,” tegasnya.

BPS mengakui komponen harga bergejolak pada Februari 2025 mengalami deflasi secara tahunan untuk beberapa komoditas. Akan tetapi, Winny mengklaim ada sebagian komoditas yang masih mengalami inflasi secara yoy, seperti cabai rawit, bawang putih, kangkung, dan bawang merah.

“Sehingga komponen harga bergejolak itu kalau sudah digabungkan semuanya, maka mengalami inflasi sebesar 0,56 persen dengan andil inflasi hanya 0,10 persen,” tutupnya.

Sementara itu, Indonesia kembali mengalami deflasi secara bulanan di level 0,48 persen. Ini melanjutkan deflasi month to month (mtm) yang menembus 0,76 persen pada Januari 2025.

Indonesia juga tercatat mengalami deflasi 1,24 persen berdasarkan tahun kalender alias year to date (ytd).

[Gambas:Video CNN]

(agt/skt)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250303142754-532-1204453/deflasi-tahunan-muncul-lagi-di-ri-dalam-25-tahun-bps-beber-sebabnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *