Diusir dari Gedung Putih, Zelensky Tetap Ditagih Minta Maaf oleh AS

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky harus meminta maaf setelah insiden cekcok mulut dengan Presiden Donald Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, Jumat (28/2). 

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Rubio juga menyebut pertemuan Zelensky dengan Presiden-Wakil Presiden AS sebagai kegagalan, serta mempertanyakan jika pemimpin Ukraina itu benar-benar menginginkan perdamaian dengan Rusia.

“Ia harus meminta maaf atas kekacauan yang ia timbulkan. Dia tidak perlu masuk ke sana dan bersikap antagonis,” kata Rubio. 


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ketika Anda mulai membicarakan hal itu secara agresif –sementara Presiden adalah pembuat kesepakatan karena dia membuat kesepakatan sepanjang hidupnya– Anda tidak akan bisa mengajak orang untuk berunding,” kata Rubio.





“Jadi Anda mulai menyadari bahwa mungkin Zelensky tidak menginginkan kesepakatan damai. Dia mengatakan menginginkannya, tetapi mungkin juga tidak,” ujar Rubio lagi.

Pernyataan Rubio menjadi penegasan kerusakan hubungan AS-Ukraina. Momen ini terjadi ketika para pemimpin Inggris dan Prancis mengunjungi Washington untuk menyampaikan kepada Trump bahwa AS perlu menengahi akhir perang yang tidak memprioritaskan kepentingan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rubio berbicara dengan CNN beberapa jam setelah menghadiri pertemuan tersebut, yang akhirnya berakhir tanpa kesepakatan soal pemanfaatan mineral tanah jarang Ukraina atau perjanjian damai antara Rusia-Ukraina. 

Setelah pertemuan tersebut, Trump memerintahkan Zelensky untuk meninggalkan Gedung Putih meskipun ada keinginan dari Ukraina untuk melanjutkan pembicaraan. AS juga membatalkan konferensi pers bersama yang sudah dijadwalkan. 

Kronologi cekcok

Insiden pengusiran Zelensky terjadi Ruang Oval, Gedung Putih pada Jumat (28/2), ketika kedua pemimpin negara bertemu untuk membahas dan menandatangani perjanjian akses AS ke mineral jarang di Ukraina hingga jaminan keamanan Negeri Paman Sam ke negara itu.

READ  Trump Pede Capai Sepakat dengan Putin untuk Akhiri Perang Ukraina

Tensi meningkat saat membahas negosiasi damai perang Rusia-Ukraina. Trump dan Wakil Presiden AS JD Vence berteriak ke Zelenky. Mereka menuduh pemimpin Ukraina itu tak bersyukur atas bantuan AS selama tiga tahun.

Presiden AS ini bahkan sempat mengancam Ukraina dan akan menarik diri dari negara sekutunya.

Lebih lanjut, dia bahkan menyatakan Ukraina harus membuat “kompromi” untuk perundingan damai dengan Rusia, yang menduduki sebagian wilayah negara itu.

Zelensky dengan tegas menolak gagasan tersebut. “Tidak ada kompromi dengan pembunuh di tanah kami,” kata Zelensky.

Situasi makin tegang, Trump dan Vance secara terbuka mencaci Zelensky di hadapan media.

Media AS kemudian melaporkan pejabat tinggi pemerintahan Trump meminta Zelensky pergi. Ia pun angkat kaki dari Gedung Putih.

(vws)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250301100928-134-1203775/diusir-dari-gedung-putih-zelensky-tetap-ditagih-minta-maaf-oleh-as

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *