Donald Trump Mau Tutup USAID

Jakarta, CNN Indonesia —

Taipan perusahaan teknologi Amerika Serikat Elon Musk menyebut Presiden Donald Trump meminta agar lembaga USAID segera ditutup.

Pernyataan Musk mengemuka setelah muncul spekulasi mengenai nasib lembaga bantuan internasional AS tersebut setelah Trump jadi presiden.

Sebelumnya, Trump juga telah membekukan sumber dana USAID dan sejumlah karyawan lembaga itu diberhentikan.

“Sehubungan dengan persoalan USAID, saya membahasnya dengan (Presiden Trump) secara rinci dan dia setuju bahwa kami harus menutupnya,” tulis Musk melalui akun medsos X pada Senin (3/2).

Musk mengatakan ia sudah memastikan kepada Trump beberapa kali dan sang presiden mengonfirmasi bahwa ia ingin segera menutup lembaga yang menyalurkan miliaran dolar AS untuk bantuan kemanusiaan dan pembangunan ke sejumlah negara itu.

CNN telah menghubungi Gedung Putih dan USAID untuk mendapatkan keterangan, namun belum memberikan jawaban.

Trump sebenarnya sudah mengisyaratkan tidak akan melanjutkan aktivitas USAID. Ia bahkan menuduh lembaga bantuan itu diisi oleh orang-orang radikal.

Ucapan itu dilontarkan di saat badan bantuan tersebut megap-megap gara-gara keputusan pembekuan bantuan luar negeri AS oleh Trump.

“USAID dijalankan oleh sekelompok orang gila radikal, kami akan mengeluarkan mereka dan kemudian kami akan membuat keputusan (tentang masa depan USAID),” kata Trump pada Minggu (2/2), seperti dikutip AFP.

Musk yang merupakan pendukung Trump bahkan ikut menyebut bahwa lembaga itu merupakan “organisasi kriminal.”

Dia mengatakan hal itu di platform X saat membalas unggahan video yang menuding USAID terlibat dalam “pekerjaan CIA nakal” dan “sensor internet.”

“Tahukah Anda bahwa USAID, yang menggunakan pajak Anda, mendanai penelitian senjata biologi termasuk Covid-19 yang menewaskan jutaan orang?” tulis pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS (US Department of Government Efficiency) itu di unggahan lain.

(bac)