Donald Trump, Presiden AS yang ‘Hobi’ Perang Dagang

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi dilantik pada Senin (20/1).

Kembalinya Trump ke pemerintahan AS mengingatkan kembali riwayat perang dagang yang pernah mengguncang dunia, saat dia menjabat pada periode tahun 2017-2021.

Pada Juli 2018, Trump pernah ‘memerangi’ China dengan mengenakan tarif sebesar 34 miliar dolar (sekitar Rp556 triliun) pada barang-barang China yang masuk ke AS. Trump beralasan bea tersebut untuk melindungi keamanan nasional dan ekonomi AS.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China tentu tak tinggal diam. Beijing mengenakan tarif serupa terhadap produk-produk AS yang masuk ke China.

Sejak itu, AS dan China terus menerapkan bea masuk yang mahal terhadap barang-barang satu sama lain.

Sejarah perang dagang AS-China ini telah membuat khawatir banyak pihak seiring dengan Trump yang kini menjabat lagi sebagai Presiden AS.

Pasalnya, dampak perang dagang Washington-Beijing di masa lalu tak main-main. Pasar saham kala itu mengalami “turbulensi”, karena saham-saham rugi besar.

Pertumbuhan ekonomi dunia juga melambat, dengan Laporan Prospek Ekonomi Dunia dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis pada April 2019 menunjukkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang diharapkan untuk 2018 turun dari 3,6 persen menjadi 3,3 persen.

Selama kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2024 lalu, Trump telah menegaskan dirinya tak cuma akan mengenakan pajak ke China, tetapi juga semua negara yang mengimpor barang ke AS, jika dia terpilih sebagai Presiden.

Ia berjanji akan mengenakan pajak 10 hingga 20 persen ke semua barang asing yang masuk ke AS.

READ  Xi Jinping Tiba di Vietnam, Mulai Tur ASEAN saat Perang Dagang

Pada Oktober 2024, Trump memberi sinyal dirinya akan menerapkan pajak tinggi ke Eropa karena produk-produk Eropa, khususnya mobil, terus masuk dan berkeliaran di AS dengan tarif murah.

“Mereka menjual berjuta-juta mobil di Amerika Serikat. Tidak, tidak, tidak. Mereka harus membayar harga yang mahal,” ujar Trump, seperti dikutip BBC.

Saham BMW, Mercedes, dan Volkswagen semua langsung turun 5 sampai 7 persen begitu Trump dikonfirmasi memenangkan pilpres AS 2024. Amerika Serikat adalah pasar ekspor tunggal terbesar bagi para produsen mobil Jerman.

Trump juga telah mengancam akan mengenakan pajak sebesar 25 persen untuk barang-barang yang masuk dari Kanada dan Meksiko. Dia memberikan ancaman itu agar kedua negara menyetop gelombang imigran dan narkoba ke Amerika Serikat.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sempat mendatangi Trump di Florida pada November 2024, diduga untuk membahas ancaman tarif ini.

Namun, lobi-lobi Trudeau tampaknya tak berhasil karena Trump justru gencar mengancam Kanada, bahkan sampai mengolok ingin menyatukan Kanada dengan AS agar negara itu tak kesulitan dengan masalah pajak.

Baru-baru ini, Kanada pun mengancam balik untuk mengenakan pajak hingga C$150 miliar atau sekitar Rp1,7 triliun jika AS benar-benar menerapkan tarif 25 persen.

Seorang sumber mengatakan Kanada telah menyusun daftar target menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari.

(blq/dna)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250120135911-134-1189221/donald-trump-presiden-as-yang-hobi-perang-dagang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *