Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Dustin Moskovitz adalah salah satu konglomerat yang sukses berkat internet. Bersama Mark Zuckerberg dkk, ia sukses mengembangkan raksasa jejaring sosial, Facebook.
Berdasarkan catatan Forbes, Sabtu (25/1), total kekayaan Moskovitz mencapai US$17,7 miliar atau sekitar Rp286,22 triliun (asumsi kurs Rp16.170 per dolar AS).
Tumpukan hartanya itu membuat Moskovitz menempati peringkat ke-113 orang terkaya di dunia pada 2024.
Lantas bagaimana perjalanan hidup Moskovitz hingga berhasil membawanya kaya raya di usia relatif muda?
Dilansir dari berbagai sumber, Dustin Aaron Moskovitz lahir di Gainesville, Florida, AS pada 22 Mei 1984.
Ia dibesarkan di keluarga keturunan Yahudi. Ayahnya adalah seorang psikiater dan ibunya bekerja sebagai guru.
Setelah menamatkan SMA, ia melanjutkan studi ekonomi di salah satu universitas paling bergengsi di dunia, Universitas Harvard.
Di sana, ia bertemu dengan Zuckerberg dan Eduardo Saverin. Dua sahabat yang akan mengubah nasibnya.
Pada 2003, Zuckerberg menciptakan situs “Facemash” yang bisa membuat pengunjungnya memilih foto menarik mahasiswa yang berasal dari direktori mahasiswa yang menampilkan foto dan informasi pribadi (face book) dari sembilan asrama.
Namun, dalam beberapa hari situ tersebut ditutup lantaran dianggap melanggar privasi dan hak cipta.
Melihat potensi yang ada, Zuckerberg lalu mengajak teman sekamarnya, Eduardo Saverin, untuk membuat situs jejaring sosial internal bernama TheFacebook pada 4 Februari 2004.
Modalnya kala itu hanya US$2.000 yang berasal dari kantong pribadi Zuckerberg dan Saverin. Hanya dalam tempo sebulan, lebih dari separuh mahasiswa Harvard bergabung di dalamnya.
Dustin Moskovitz adalah salah satu konglomerat yang sukses berkat internet dengan harta mencapai US$17,7 miliar atau sekitar Rp286,22 triliun. (PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP).
|
Moskovitz, Chris Hughes dan Andrew McCollum pun bergabung dengan Zuckerberg untuk mengembangkan dan mengelola situs tersebut. Hingga akhirnya situs tersebut bisa diakses oleh mahasiswa dari perguruan elit lain seperti Stanford, Columbia, dan Yale.
Pada 2004, Moskovitz DO dari Harvard dan memilih untuk pindah ke Palo Alto demi mengembangkan Facebook bersama Zuckerberg dkk.
Setelah pindah ke Palo Alto, perkembangan TheFacebook semakin pesat. Terlebih, setelah perusahaan mendapatkan investasi dari sejumlah investor, salah satunya Peter Thiel, co-founder Paypal.
Pada 2005, perusahaan resmi menggunakan nama “Facebook” usai membeli domain facebook.com seharga US$200 ribu dari About Face Corporation.
Pada tahun yang sama, perusahaan juga mendapatkan suntikan dana dari Accel Partners senilai US$12,7 juta dan Jim Breyer senilai US$1 juta.
Pada 2006, Facebook akhirnya dibuka aksesnya untuk semua orang yang berusia 13 tahun dan memiliki alamat email valid. Selang setahun, Microsoft masuk dengan membeli sekitar 1,6 persen saham senilai US$240 juta, termasuk untuk menempatkan iklan internasional.
Setelah itu, kepopuleran Facebook kian melesat. Hal itu membuat pendirinya bergelimang harta, tak terkecuali Moskovitz.
Namun, pada 2008, Moskovitz memutuskan untuk hengkang dari Facebook yang sudah ia besarkan selama lebih dari satu dekade. Kendati demikian, ia masih memiliki sekitar 2 persen saham perusahaan tersebut.
Moskovitz meninggalkan Facebook bukan tanpa alasan. Ia memutuskan keluar lantaran ingin mendirikan perusahaan piranti lunaknya sendiri, Asana, bersama mantan teknisi Facebook, Justin Rosenstein pada 2008.
Asana menjadi platform manajemen kerja suatu perusahaan yang dapat meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas dalam mengelola proyek dan pekerjaan tim.
Ia sukses membawa Asana melantai di New York Stock Exchange pada September 2020. Saat debut, harga IPO Asana dibuka US$27 dengan valuasi mencapai US$4,3 miliar.
“Kami hanya agak terkejut dan frustrasi melihat seberapa banyak waktu kolektif kami yang terbuang untuk mencoba membangun kejelasan dan membuat semua orang berada di halaman yang sama,” ujar Moskovitz seperti dikutip dari wawancaranya dengan Forbes pada 2022 lalu.
Kepemilikan saham Facebook dan berkembangnya Asana membuat Moskovitz masuk ke jajaran konglomerat termuda di dunia sejak 2011.
Gelimang hartanya tak membuat Moskovitz lupa untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Pada 2011, ia mendirikan organisasi filantropi Good Ventures bersama pacar yang kini telah menjadi istrinya, Cari Tuna. Sejak berdiri, Good Ventures telah menyalurkan donasi ratusan juta dolar untuk membantu sesama.
(sfr/bac)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250126054526-92-1191580/dustin-moskovitz-mahasiswa-do-berharta-rp28622-t-berkat-facebook