Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, yang juga Pembina PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) batal menjual PSMS Medan.
Pembatalan itu disampaikan Direktur Utama PT KMI selaku pengelola PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri. Arifuddin menegaskan PSMS tidak akan diperjualbelikan. Namun ia mengajak bagi siapa saja yang ingin bersama-sama memajukan PSMS.
“Kita tegaskan jika PSMS tidak untuk diperjualbelikan. Tapi kita tidak menutup kemungkinan membuka peluang bagi siapa pun untuk ikut membantu sama-sama memajukan klub ini,” ujarnya Selasa (25/2) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertengahan Januari lalu, Arifuddin sempat mengatakan menunggu calon pembeli dan sudah ikhlas akan menjual PSMS. Akan tetapi niat tersebut diurungkan.
Menantu Edy Rahmayadi itu mengungkapkan pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder, baik di tingkat kota maupun provinsi, guna mendapatkan dukungan fasilitas yang lebih baik bagi PSMS Medan.
“Saat ini kita terus membangun komunikasi baik ke Dispora Medan, Dispora Sumut, dan rencana juga ke Wali Kota Medan serta Gubernur Sumut (Bobby Nasution) yang baru terpilih agar PSMS Medan bisa kembali diperhitungkan di kancah sepak bola nasional,” kata Arifuddin.
Arifuddin yang akrab disapa Ari kembali mengajak semua pihak yang ingin terlibat dalam memajukan PSMS Medan agar bersatu demi mengembalikan kejayaan klub ini.
“Tahun ini adalah tahun tersulit. Untuk itu, bantu kami dan mari sama-sama kita antarkan PSMS kembali ke kasta tertinggi di tanah air,” ucap Ari.
Tak hanya itu, Ari juga meminta maaf kepada masyarakat Kota Medan setelah tim berjuluk Ayam Kinantan ini gagal promosi ke Liga 1 musim mendatang. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang terus mengalir kepada PSMS Medan.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat Kota Medan karena PSMS belum bisa kembali ke Liga 1. Namun, kami sangat berterima kasih atas dukungan luar biasa yang telah diberikan selama ini,” ujarnya
Sementara itu, Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja yang akrab disapa King menambahkan bahwa mengelola klub profesional bukanlah tugas mudah, terutama dari sisi finansial.
“Untuk mengarungi kompetisi Liga 2 itu setidaknya butuh dana sekitar Rp12 miliar. Sementara masukan sponsor dan subsidi PT LIB selaku penyelenggara kompetisi hanya sekitar Rp5 miliar. Bayangkan setiap musim harus menyiapkan anggaran Rp7 miliar,” tutur Julius.
King juga meminta maaf jika selama ini ada komunikasi yang kurang berjalan baik antara manajemen dan media, mengingat Ari harus bekerja keras agar PSMS Medan tidak terdegradasi serta memastikan hak-hak pemain, pelatih, dan ofisial tetap terpenuhi.
“Kami menyadari banyak kekurangan selama ini terutama dalam hal komunikasi. Karena kondisinya seperti itu, Ari ini anak muda penuh tekanan,” ujarnya.
Selain itu, King membantah kabar yang menyebutkan bahwa sejumlah pemain PSMS Medan belum menerima gaji mereka.
“Ini juga perlu diluruskan. Pemain dalam kontraknya sampai bulan Maret, dan itu kewajiban yang harus kita penuhi. Saat ini masih bulan Februari. Beri kami waktu untuk menyelesaikan kewajiban tersebut dengan cara apa pun. Lagian, kita tetap membayar walaupun mereka tidak bermain lagi karena kompetisi sudah berakhir,” jelasnya.
King mengonfirmasi bahwa semua pemain asing PSMS Medan telah dipulangkan ke negara masing-masing dan sisa gaji mereka akan dibayarkan bulan depan.
(sry/fnr)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/olahraga/20250226015624-142-1202451/edy-rahmayadi-batal-jual-psms-medan-dekati-gubernur-sumut