Fenomena Angin Kencang di Jakarta, BMKG Ungkap Pemicunya

Berita, Teknologi66 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Fenomena angin kencang melanda Jakarta dalam beberapa waktu terakhir. Simak pemicunya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan saat ini sedang terjadi fenomena belokan angin dan konvergensi. Menurut BMKG fenomena ini terjadi di beberapa daerah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saat ini memang ada fenomena belokan angin dan konvergensi,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto saat dikonfirmasi, Senin (2/12), mengutip Detik.

Selain Jakarta, fenomena angin kencang ini juga terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Berdasarkan analisis streamline BMKG 3 Desember, daerah-daerah tersebut merupakan daerah potensi pertumbuhan awan.

Menurut Guswanto fenomena angin kencang tersebut terjadi karena gradien tekanan yang tinggi. Gerak angin pun tergantung musimnya.

“Angin kencang terjadi karena gradien tekanan yang tinggi. Angin juga musiman, angin timuran terjadi saat musim kemarau dan angin baratan terjadi saat musim hujan,” ujar dia.

Potensi cuaca ekstrem

BMKG, dalam laporan ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 3-9 Desember 2024‘ mengatakan dalam sepekan ke depan sejumlah fenomena atmosfer diprediksi akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia, sehingga meningkatkan potensi hujan lebat, terutama karena beberapa wilayah sedang memasuki masa puncak musim hujan.

Sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Laut Natuna dan Samudera Hindia barat daya Banten ikut memperkuat kondisi ini, dengan memicu peningkatan pengangkatan massa udara yang mempermudah terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah sekitarnya.

“Hal ini membuat potensi curah hujan yang signifikan lebih tinggi, sehingga masyarakat di daaerah terkait perlu waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem,” ujar BMKG.

Selain itu, kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency di wilayah barat dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah. Kondisi ini berpotensi memicu hujan dengan durasi yang lebih panjang dan intensitas yang lebih tinggi.

Menurut BMKG seiring dengan periode puncak musim hujan, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi memiliki risiko lebih besar terhadap curah hujan yang tinggi.

Hal ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, atau tanah longsor di daerah rawan. Selain itu, perlu juga diperhatikan potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena berpotensi menimbulkan banjir lahar hujan.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241203100650-641-1173156/fenomena-angin-kencang-di-jakarta-bmkg-ungkap-pemicunya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *