Genbest Talk di Sumba Timur Ajak Generasi Muda Sadar Bahaya Stunting

Berita, Teknologi98 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melanjutkan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan stunting lewat gelaran Genbest Talk di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, baru-baru ini.

Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Kominfo, Riski Lustiono menyampaikan, dalam 10 tahun terakhir, Indonesia berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 15,7 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023.

Mengapresiasi catatan tersebut, Riski menekankan masih banyak tantangan yang harus dihadapi demi penurunan angka stunting secara nasional. Saat ini, masalah stunting masih menjadi salah satu program prioritas nasional.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kenapa stunting menjadi penting? Karena stunting adalah ancaman yang berdampak nyata bagi daya saing bangsa. Anak yang terlahir stunting tidak hanya akan memiliki tubuh pendek namun juga berisiko memiliki tingkat kecerdasan yang rendah sehingga dapat menurunkan tingkat produktivitas,” kata Riski.

Lebih lanjut, Riski mendorong anak-anak muda yang menghadiri Genbest Talk untuk menjalankan gaya hidup sehat lewat konsumsi makanan yang bergizi, diikuti menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

“Adik-adik sekalian merupakan calon orang tua yang nantinya akan menikah, sehingga diharapkan dapat memainkan perannya sebagai agent of change demi menurunkan angka stunting. Sehingga kalianlah yang nantinya akan melahirkan generasi sehat dan bebas stunting,” ujarnya.

Senada, Staf Ahli Bupati Sumba Timur, Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan, Merliaty Praing Simanjuntak menyebut bahwa stunting adalah masalah serius yang tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.

“Oleh karena itu pemahaman bersama tentang stunting dan upaya untuk menanggulanginya sangatlah penting. Kita perlu bergandengan tangan, berkolaborasi, dan melibatkan semua pihak untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas demi mewujudkan Generasi Emas 2045,” ujar Merliaty.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Rambu M.R.K.U. Djima menyampaikan bahwa permasalahan stunting di daerah Sumba Timur bermula dari penyakit anemia yang menjangkiti remaja putri.

Untuk itu, Rambu menilai bahwa pemberantasan stunting harus bermula dari perbaikan masalah kesehatan, misalnya seperti mengonsumsi tablet tambah darah sekali dalam seminggu.

“Kalau remaja putrinya anemia, ketika hamil nanti bisa terjadi “Bumil KEK” (ibu hamil dengan anemia dan kekurangan energi kronis). Ketika melahirkan, nantinya akan melahirkan anak yang berat badan lahir rendah (BBLR) dengan berat kurang dari 2.500gr, inilah yang nantinya akan menyebabkan anak-anak yang lahir berpotensi stunting,” papar Rambu.

Guna mengatasi stunting, pemerintah Sumba Timur juga menjalankan sejumlah program, mulai screening kesehatan di berbagai puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya, hingga pemeriksaan kehamilan sebanyak enam kali dan dua kali USG untuk ibu hamil.

“Ibu melahirkan dan bayi juga mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, di mana bayi baru lahir mulai dari usia 0-6 bulan wajib mendapatkan ASI eksklusif tanpa tambahan lain,” kata Rambu.

Dokter Spesialis Anak Kurniawan Satria Denta sebagai narasumber Genbest Talk membenarkan bahwa anak-anak muda semestinya tahu dan paham terkait stunting.

Bagi Denta, penyebab stunting nomor satu adalah pengetahuan yang kurang. Dirinya sepakat, jika masyarakat memiliki pengetahuan memadai, maka stunting akan lebih mudah diberantas.

“Pada dasarnya stunting harus dicegah sedini mungkin, sedini mungkin itu maksudnya bukan pas bayi lahir atau dalam kandungan saja, tetapi jauh sebelum kehamilan terjadi. Jadi pada usia teman-teman saat ini adalah masa-masa yang tepat untuk mempersiapkan jangan sampai bayi terlahir stunting, karena bayi yang terlahir stunting secara biologis pada dasarnya terlahir dari orang tua yang kesehatannya juga kurang bagus,” papar Denta.

Pada kegiatan Genbest Talk di Sumba Timur, para peserta juga mendapat mengikuti workshop membuat konten edukatif dan menarik yang dipandu oleh kontent kreator Anisa Citra Salsabila. Diharapkan, nantinya para peserta bisa membuat konten seputar stunting sebagai wujud edukasi masyarakat.

Genbest adalah gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo dengan tujuan mendorong generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam keseharian.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja baik dalam bentuk artikel, infografik, maupun videografik.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241130141241-190-1172382/genbest-talk-di-sumba-timur-ajak-generasi-muda-sadar-bahaya-stunting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *