Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Sayap bersenjata Hamas mengatakan mematuhi kesepakatan gencatan senjata Gaza, keberhasilan bergantung pada komitmen Israel
Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas mengatakan kelompok pejuang Palestina itu akan mematuhi perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada hari Minggu (19/1).
Namun, Brigade al-Qassam menyatakan setiap pelanggaran Israel yang dilakukan mungkin akan membahayakan proses tersebut dan membahayakan nyawa para sandera.
Dalam pidato video, juru bicara Brigade al-Qassam Abu Ubaida mendesak para mediator untuk memaksa Israel berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.
Dia kemudian menambahkan bahwa kelompok pejuang Palestina itu akan mematuhi semua fase perjanjian gencatan senjata dan jadwal perjanjian pertukaran sandera-dengan-tahanan.
“Semuanya tergantung pada komitmen musuh (Israel). Pelanggaran dari pihak pendudukan (Israel) akan membahayakan proses tersebut,” kata Abu Ubaida, seperti dilansir The Straits Times.
“Kami ingin berhasil dalam semua tahap perjanjian, rinciannya dan waktunya untuk menjaga darah rakyat kami dan mencapai tujuan mereka, dan kami mendesak para mediator untuk memaksa musuh mematuhinya,” tambahnya.
Sebelumnya, Hamas membebaskan tiga sandera wanita Israel sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan Israel diharapkan membebaskan 90 tahanan Palestina pada hari Minggu.
Hampir 47.000 orang telah tewas dibunuh militer Israel, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 110.700 lainnya terluka dalam perang Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat.
Invasi Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.
(wiw/wiw)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250120040006-120-1188961/hamas-soal-patuhi-perjanjian-gencatan-senjata-semua-tergantung-israel