Harapan dan Kecemasan Warga soal Cek Kesehatan Gratis

Berita, Nasional6 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60


Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Sebanyak 33.157 orang telah mendaftar sejak 8 Februari untuk mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah resmi dijalankan pada Senin (10/2) kemarin.

Program ini dapat diikuti oleh balita, ibu hamil hingga lansia yang berulang tahun, dan satu bulan ke depan dengan membawa KTP ke puskesmas terdekat.

Pemeriksaan kesehatan yang akan didapat peserta melalui CKG ini berupa cek darah, rekam jantung, pemeriksaan gigi, ginjal, hingga mata.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, peserta juga mendapat pemeriksaan kesehatan mental singkat dengan menjawab sejumlah pertanyaan dari dokter umum dan petugas kesehatan.





Meski begitu, jika didiagnosa memiliki penyakit, masyarakat akan diminta menggunakan BPJS untuk mengobati penyakit mereka.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap anggaran CKG untuk 2025 telah dialokasikan sebesar Rp4,7 triliun.

Anggaran itu, kata Budi, akan digunakan untuk pengadaan fasilitas kesehatan memadai di puskesmas-puskesmas seluruh Indonesia. Seperti alat pemindaian ultrasonografi [USG], dan elektrokardiografi [EKG] untuk pemeriksaan organ jantung.

“Setiap tahun pasti ada alokasi anggaran. Tahun ini Rp4,7 triliun,” kata Budi saat meninjau program CKG di Puskesmas Surabaya, Senin (10/2).

Lantas, bagaimana tanggapan warga terkait pelaksanaan program CKG ini?

Cara hemat periksa kesehatan

Gadis (23) mengaku antusias untuk mengikuti program CKG ini meski hari ulang tahun dirinya baru jatuh pada Desember. Hemat menjadi alasan utamanya.

Perempuan yang bekerja sebagai pegawai swasta itu menilai program CKG dapat menjadi cara untuk menghemat ongkos pemeriksaan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Ia berkaca ketika dirinya melahirkan beberapa waktu lalu dan harus merogoh kocek pribadi demi memeriksa kesehatan mata sebagai syarat melahirkan.

“Cuman dokter aja enggak pake apa-apa kemarin kan pas mau (operasi) caesar kan harus periksa mata kan nah mata itu enggak ke-cover BPJS,” kata Gadis saat ditemui CNNIndonesia.com Senin (10/1).

“Pasti bakal dipakai karena yang tenaga kerja dipakai apalagi yang gratis,” sambungnya.

Harap hari pemeriksaan tak cuma di hari kerja

Senada dengan Gadis, Tria Sutrisna (28) turut mengaku antusias dengan adanya program CKG. Namun, ia berharap pelayanan program ini lambat karena gratis.

Ia juga berharap ada solusi bagi para pekerja yang ingin mengikuti CKG namun terkendala waktu pemeriksaan yang dilakukan pada hari kerja.

“Makanya juga harus dipikirn buat orang-orang yang enggak bisa (periksa) di hari kerja kan otomatis bisanya di hari-hari tertentu gitu,” ujar pria yang bekerja sebagai karyawan swasta itu.

“Nah kalau misalkan saya kerja yang liburnya cuma Sabtu Minggu pengen juga ikut cek kesehatan semoga sih bisa ditambah lagi ya masalah waktunya,” sambungnya.




Fani Eldiana, Duta Kesehatan Puskesmas BejiFani Eldiana, Duta Kesehatan Puskesmas Beji. (CNN Indonesia/ Muhammad Arief)

Takut penyakit terdeteksi tak ditanggung BPJS

Meski senang, Edi Purwanto (41) mengaku ada kekhawatiran yang terpendam ketika ingin mengikuti CKG dalam waktu dekat ini.

Ia mengaku takut apabila penyakit yang sudah terdeteksi dari hasil CKG itu tak termasuk dalam daftar penyakit yang bisa ditanggung BPJS Kesehatan.

“Nah itu yang saya jadi masih tanda tanya karena katanya sih ada cek kesehatan gratis pas saya mau cek kesehatan gratis takutnya BPJS enggak mengcover jadi kita harus mengeluarkan biaya lagi yang kita takutkan itu,” ujar pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di PN Jakpus itu.

Petugas puskesmas bicara soal lonjakan pasien

Duta Kesehatan Puskesmas Beji, Fani Eldiana (26) mengaku telah dipersiapkan dengan adanya program CKG di tempat dirinya bekerja sejak pertengahan Januari lalu.

Meski ada program baru, Fani menyebut tak ada lonjakan pasien yang signifikan untuk memeriksa kesehatan di Puskesmas Beji.

Ia juga mengaku tidak mengalami beban kerja tambahan yang berlebih dengan harus melayani peserta yang akan menjalani CKG.

“Adanya cek kesehatan gratis mungkin lebih ada tambahan fitur saja yang kita buka selain membantu pasien Mobile JKN juga membantu pasien yang cek kesehatan gratis,” ujar dia.

(mab/fra)


[Gambas:Video CNN]






Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *