HBJ, ‘Ningrat’ Berharta Rp41,4 T dari Qatar

Berita, Ekonomi1 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Asal muasal dan latar belakang keluarga memang memiliki peran besar dalam membentuk masa depan seseorang. Begitu juga yang mungkin terjadi pada Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani.

Lahir dari latar belakang keluarga ningrat, kini ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Forbes mencatat jumlah kekayaannya mencapai US$2,5 miliar atau Rp41,4 triliun (Kurs Rp16.580 per dolar AS)

Kekayaan itu membuatnya menjadi orang paling tajir nomor 1.394 dunia saat ini. 


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu siapa sebenarnya Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani?



Mengutip berbagai sumber, Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani atau yang biasa disebut dengan inisial HBJ adalah seorang pengusaha terkemuka dari Qatar. 

Ia lahir pada 1 Januari 1959 lalu di Dhoha, Qatar. Ayahnya adalah Jassim bin Jaber Al Thani,  anak dari Jaber bin Mohammed Al Thani, adik dari Jassim bin Mohammed Al Thani, pendiri Qatar modern.

Dengan kata lain, HBJ merupakan anak keluarga terpandang di Qatar.  Tidak banyak cerita masa kecil yang bisa digali dari kehidupan HBJ.

Yang terlacak; HBJ diketahui pernah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Qatar. Di tempat ini ia belajar ilmu politik dan ekonomi.

HBJ juga diketahui pernah menimba ilmu ke Mesir meski kemudian berhenti. Ia juga tercatat pernah melanjutkan pendidikan ke Inggris untuk belajar bahasa Inggris.

Ia juga tercatat pernah mengejar gelar master dalam bidang manajemen internasional dari Universitas Jenewa, dan gelar Sarjana dalam Manajemen Desain Global dari sekolah bisnis Regent di London.

READ  Kalah di Pilgub Banten, Airin-Ade Hanya Menang di Tangsel dan Cilegon

Nah, karena latar belakang keluarga ‘ningrat’ itulah, setelah selesai dari Inggris pada 1982 lalu, ia langsung mendapatkan jabatan mentereng sebagai direktur kantor menteri kota dan pertanian.

Setelahnya, ia menduduki sejumlah jabatan penting di Qatar.  Pertama, menteri kota dan pertanian.

Kedua, wakil, dan kemudian bertindak, menteri listrik dan air.

Ketiga, dewan di beberapa lembaga pemerintah tingkat tinggi. Jabatan inilah yang memberinya pengalaman bekerja di sektor publik dan swasta Qatar.

Namun terobosan politiknya yang sebenarnya terjadi pada akhir tahun 1980-an, ketika ia ditunjuk sebagai kepala perwalian keluarga penguasa yang didanai oleh minyak oleh emir, Syekh Khalifa bin Hamad Al Thani.

Di Qatar, keluarga penguasa memegang sebagian besar pendapatan minyak negara tersebut.

HBJ berhasil menjalankan amanat. Di tengah keberhasilan ini, HBJ diangkat sebagai menteri luar negeri.

Keberhasilan HBJ sebagai menteri luar negeri sebagian besar disebabkan oleh hubungan pribadinya dengan emir Syekh Hamad. Ketika Hamad menjadi putra mahkota (1977-1995), perlahan-lahan ia mulai meningkatkan kekuasaan dan cengkeramannya dalam urusan negara.

Pada tahun 1992, ia menjalankan urusan negara sehari-hari, untuk semua tujuan praktis. Ketika ayahnya, Syekh Khalifa, menunjuk kabinet baru pada bulan September 1992, Hamad mampu menempatkan sekutunya di kementerian-kementerian sensitif.

Yang paling penting adalah HBJ dan sepupu lainnya, Abdullah bin Hamad al-Atiyya, yang menjadi menteri energi, industri, air, dan listrik.

Karir politik HBJ terus berlanjut. Ia bahkan sempat menjadi wakil perdana menteri dan perdana menteri Qatar.

Lalu bagaimana dengan bisnisnya?

Meskipun menjadi pejabat publik, HBJ dikenal sebagai piawai bisnis. 

Ia membangun bisnisnya paralel dengan urusan pemerintahan Qatar.

Kepiawaian itu membuatnya dipercaya menjadi kepala eksekutif Otoritas Investasi Qatar (QIA), salah satu dana kekayaan negara terkaya di dunia beraset US$100 miliar

READ  Prabowo Hormati PDIP Jadi Oposisi: Check and Balances Perlu

Ia juga diketahui menjadi pemilik HBJ Investment Group, sebuah perusahaan investasi terkemuka di Qatar yang menyediakan pendanaan dan panduan strategis bagi bisnis-bisnis baru di semua industri.

Selain sebagai perusahaan investasi, HBJ Investment Group juga membawahi perusahaan distributor utama makanan, minuman, barang konsumsi, sektor konstruksi, perminyakan dan gas.

[Gambas:Video CNN]

Perusahaan juga memiliki bisnis distribusi dan jaringan supermarket. F&B HBJ mendominasi supermarket, toko serba ada, dan pasar Qatar.

Dia juga tercatat memiliki bisnis properti dan hotel di London, Inggris.

Jaringan kepentingan bisnis Inggris dijalankan dari 67 Brook Street, alamat Mayfair yang dulunya merupakan rumah bagi Bee Gees.

Bisnis unggulannya adalah Maybourne Hotel Group, termasuk Claridge’s dan Connaught, yang dimilikinya melalui kerja sama dengan mantan emir Hamad bin Khalifa al-Thani, teman dan sekutunya.

Pada tahun 2021, ia juga membeli saham senilai £200 juta di Caprice Holdings milik Richard Caring, yang mencakup restoran Ivy dan Sexy Fish, dan klub anggota swasta Annabel’s.

Melalui entitasnya, Paramount Services Holdings, HBJ juga memiliki 3 persen saham Deutsche Bank, menjadikannya perusahaan publik terbesarnya.

(agt/bac)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250301210537-92-1203950/hbj-ningrat-berharta-rp414-t-dari-qatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *