Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar kegiatan Grand Design Kerja Sama Jakarta Tahun 2025-2045 bertajuk Jatidiri Nusantara Meretas Megapolis Global di Hotel Borobudur, Jakarta pada Kamis (19/12).
Kegiatan yang menghadirkan Pj Gubernur DKI Teguh Setyabudi dan Kepala Biro Kerja Sama Daerah (Karo KSD) Pemprov DKI Jakarta Marulina Dewi ini merupakan upaya Pemprov DKI dalam memenuhi target menjadi 20 besar kota global se-dunia pada 2045 mendatang.
Untuk itu, Pemprov DKI menyusun desain terkait kerja sama yang akan dilakukan, baik antara instansi pemerintah, antardaerah, maupun dengan pemerintah daerah dan lembaga luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Biro Kerja Sama Daerah (Karo KSD) Pemprov DKI Jakarta, Marulina Dewi menyampaikan bahwa pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menempatkan Kota Jakarta pada posisi strategis untuk meredefinisi peran sebagai kota global dan pusat ekonomi Indonesia.
“Grand Design Kerja Sama Jakarta diselaraskan dengan berbagai dokumen strategis, seperti RPJPD 2025-2024, RPJMD 2023-2026, RTRW 2023-2043, dan dokumen kegiatan strategis OPD DKI Jakarta. Melalui Grand Design ini, diharapkan kerja sama Jakarta dapat memberikan layanan terbaik bagi kota ini,” ujar Marulina.
Sebagai katalisator pertumbuhan nasional dan regional, Jakarta pun menjadi kota pertama di Indonesia yang bergerak menyusun grand design kerja sama daerah selama 20 tahun, mulai 2025 hingga 2045.
Kegiatan grand design ini sekaligus memastikan keberlanjutan berbagai kerja sama yang telah diselenggarakan Pemprov DKI. Di sepanjang tahun 2024, Pemprov DKI memiliki beragam kolaborasi, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satunya, kerja sama ‘sister city’ dengan Provinsi Jeju di Korea Selatan, menjadikan Jakarta memiliki total 23 ‘sister city’. Kemudian, kerja sama dengan pemerintah New York, Amerika Serikat, serta KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) New York terkait pengiriman empat orang Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI untuk mempelajari pengelolaan tata kota.
Marulina menambahkan, Pemprov DKI juga menjalin kolaborasi dengan 19 lembaga luar negeri, termasuk sekolah Hiroshima Global Academy di Jepang, di mana Jakarta akan mengirimkan empat siswa setiap tahunnya selama lima tahun mendatang.
Di sektor kesehatan, Pemprov DKI bekerja sama dengan C40 Cities Finance Facility (CFF) dalam program “Hospital Improvement for Just and Green Recovery (HIJGR)” yang mengurangi emisi gas rumah kaca di 28 RSUD milik Pemprov DKI Jakarta melalui penggunaan energi terbarukan (Solar PV system) beserta langkah-langkah efisiensi energi lain.
Marulina kemudian mendorong agar ke depannya dapat diadakan lebih banyak kerja sama dengan Pemprov DKI.
“Melalui Grand Design Kerja Sama ini, kami mengundang semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi menjadikan Jakarta sebagai kota berkelas dunia, pusat perekonomian nasional, dan kawasan aglomerasi yang harmonis dan terintegrasi,” katanya.
Senada, Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setiabudi menegaskan bahwa Jakarta harus bekerja sama agar dapat mewujudkan visi menjadi kota global yang diperhitungkan dunia. Menyatakan apresiasi terhadap seluruh capaian Pemprov DKI, Teguh menyebut Pemprov DKI siap berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Di era sekarang ini, kita mau tidak mau, suka tidak suka, harus melakukan kerja sama. Tidak ada satu negara, satu bangsa, satu daerah, bahkan satu organisasi pun yang mampu melakukan segala sesuatunya sendiri. Era ini adalah era hybrid, era kolaborasi. Apalagi untuk DKI Jakarta, sebagai kota besar, yang seiring waktu nanti ibu kotanya akan berpindah ke IKN dan bertransformasi menjadi kota global, kerja sama adalah suatu keharusan,” paparnya.
Teguh menyampaikan, meski memiliki fiskal yang besar, Jakarta tetap memerlukan kerja sama agar APBD tetap dapat berjalan sesuai rencana dan fiskal digunakan secara optimal untuk pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta.
Untuk itu, Teguh menilai bahwa kegiatan Grand Design Kerja Sama Jakarta ini perlu diadakan, di mana kepindahan ibu kota ke IKN justru akan mendorong Jakarta naik kelas menjadi kota global. Dirinya berharap, acara Grand Design Kerja Sama Jakarta dapat memberi nilai tambah dan dampak nyata yang berkelanjutan.
“Dengan adanya redesain ini, ada roadmap, ada peta jalannya, yang kemudian memberikan guidance kepada OPD-OPD termasuk jajaran pemda. Bagaimana ke depan akan melakukan kerja sama, bagaimana mengarahkan, dan bagaimana menyusun program-program serta rencana kerja,” kata Teguh.
Adapun Grand Design Kerja Sama Jakarta turut menghadirkan narasumber Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro; Staf Ahli Bidang Sosial, Budaya dan Pembangunan Manusia, Heru Subolo; Direktur Regional I Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris; serta Setio Prabowo selaku Partner Infrastructure Advisory Ernst & Young Indonesia.
Kegiatan ini terbagi menjadi tiga sesi, yakni kaleidoskop kerja sama Jakarta yang mengulas berbagai kerja sama yang dilakukan pada 2024, penyampaian hasil penyusunan Grand Design Kerja Sama Jakarta, serta diskusi bersama narasumber.
(rea/rir)