Kupang, CNN Indonesia —
Kapolres Malaka AKBP. Rudy Ledo mengakui adanya pemukulan yang dilakukan tiga perwira terhadap anggota Polres Malaka.
Saat ini kasus tersebut sudah ditangani Propam Polres Malaka. Namun dia menegaskan jika itu bukan sebuah pengeroyokan.
“Iya memang ada pemukulan, bukan pengeroyokan dan saat ini sedang ditangani oleh Propam Polres Malaka,” kata Kapolres Malaka, AKBP. Rudy Ledo Selasa (4/2) saat dikonfirmasi CNN Indonesia.com
Menurutnya dari hasil pemeriksaan sementara aksi pemukulan tersebut akibat adanya kesalahpahaman antara Kasat Reskrim dan anggotanya dan tujuannya membina. Tetapi caranya kurang tepat karena melakukan pemukulan.
“Saya sudah cek langsung, dari hasil periksa segala macam kayaknya ada kesalahpahaman disana, intinya perlu diketahui sebenarnya tujuannya perwira itu membina hanya caranya kurang tepat,” jelas Rudy.
Dia mengatakan, pemukulan tersebut tidak sampai mengganggu kegiatan dan aktivitas dari anggota yang menjadi korban penganiayaan. Tapi memang, lanjutnya, ada bengkak dan memar di tubuh korban.
Disampaikannya secara internal pihaknya akan melakukan penindakan jika memang perwiranya lalai yang tidak sepantasnya dilakukan terhadap bawahannya.
“Dia mau membina tapi caranya kurang tepat yang seharusnya membina itu disuruh push up disuruh lari atau apa seperti itu sebenarnya bukan dengan dipukuli,” ujarnya.
Diterangkan Rudy bahwa ada dugaan saat melakukan pemukulan para perwira tersebut sedang berada di bawah pengaruh minuman keras. Tapi itu masih akan didalami lagi.
“Kemungkinan (perwiranya) ada di bawah pengaruh alkohol, kemungkinan, tapi secara internal akan saya proses,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa korban hanya satu orang yakni Briptu HN bukan dua orang.
Sementara itu, Kabid Propam Polda NTT, Kombes Pol. Robert A. Sormin mengatakan telah memberi perintah agar para perwira dan korban untuk dibawa ke Polda NTT untuk dilakukan pemeriksaan.
“Sudah saya perintahkan dibawa ke Polda semua,” kata Sormin Selasa (4/2).
Saat ini ketiga perwira tersebut sementara menjalani pemeriksaan di Propam Polres Malaka. Dan akan segera dibawa ke Propam Polda NTT untuk penanganan lebih lanjut.
Terpisah Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Hendry Novika Chanra mengatakan kasus penganiayaan perwira di Polres Malaka terhadap anak buahnya sudahditangani Propam Polres Malaka.
“Saat ini sedang diperiksa,” kata Hendry.
Dia mengatakan sudah ada perintah dari Kabid Propam bahwa untuk penanganannya akan dilakukan di Polda NTT. Jadi nanti mereka akan dibawa ke Polda NTT baik itu ketiga perwira dan korban.
Sebelumnya Tiga perwira di Polres Malaka, Polda NTT, diduga telah melakukan penganiayaan terhadap dua bawahannya tanpa alasan yang jelas. Ketiga perwira tersebut diduga sedang mabuk minuman keras.
Informasi yang dihimpun menyebutkan penganiayaan tersebut dilakukan oleh tiga perwira Polres Malaka yakni Kasat Reskrim, Iptu TA, Kanit Pidana Umum (pidum), Ipda MF dan Kapolsek Malaka Tengah, Ipda HP.
Ketiga perwira tersebut diduga melakukan penganiayaan terhadap dua anggota Sat Reskrim yakni Aiptu ET dan Briptu HN.
Penganiayaan tersebut terjadi pada Selasa (4/1) dinihari sekitar pukul 02.30 di kamar kos Briptu HN. Dan ketiga perwira polisi tersebut diduga dalam pengaruh minuman keras saat melakukan penganiayaan.
Kapolres Malaka, AKBP. Rudy Ledoh menyampaikan informasi awal dugaan yang melakukan penganiayaan tersebut adalah Kasat Reskrim Iptu TA, Kanit Pidana Umum (pidum), Ipda MF dan Kapolsek Malaka Tengah, Ipda HP.
“Informasi awal itu dugaan ((pelakunya) pak kasat reskrim, kemudian kanit pidum, dengan kapolsek Malteng,” kata Rudy.
Menurut informasi yang diterima, penganiayaan tersebut berlangsung saat kedua korban sedang berada di kamar kos Briptu HN. Tiba-tiba didatangi oleh ketiga atasan mereka dan langsung melakukan penganiayan tanpa alasan yang jelas.
Ketiga perwira yang diduga sedang mabuk minuman keras itu langsung mengeroyok kedua korban dengan pukulan dan tendangan tetapi kedua korban tidak membalas karena mengetahui ketiganya adalah atasan mereka.
Akibat penganiayaan tersebut dari foto-foto yang diterima kedua korban mengalami beberapa luka robek di tangan dan juga kaki. Korban juga mengalami bengkak di bagian wajah.
(ely/ugo)