Kupang, CNN Indonesia —
Sebuah toko sembako di Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, NTTĀ terbakar Kamis (6/3) sore. Tiga orang yang terdiri dari ibu hamil dan dua balita meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
“Ada tiga orang yang meninggal (dalam kebakaran tersebut),” kata Kapolres Alor, AKBP Supriadi yang dihubungi Kamis malam.
Ketiganya adalah Syamsiah Muhamad (33), seorang ibu rumah tangga yang sedang hamil dan dua anaknya yakni Muhammad Fahaat (4) dan Muhammad Fahmi (2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ketiga korban adalah istri dan anak dari pemilik toko,” ujar Supriadi.
Menurut Supriadi, kebakaran berawal dari toko sembako milik Istiar Harun (37) yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, RT 02/RW 02, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara.
“Karena tokonya berisi bahan mudah terbakar sehingga sulit dipadamkan dan menyebar dengan cepat ke rumah di sampingnya,” ujarnya.
Sekitar pukul 14.00 Wita, Istiar Harun yang sedang menjaga toko sembako miliknya keluar ke depan toko untuk melayani pembeli.
Selang beberapa saat, dia mendengar bunyi percikan api di meteran listrik rumahnya dan saat itu api sudah langsung membesar dan menyebar di dalam toko.
Istiar Harun sempat berteriak meminta bantuan warga sekitar, tapi aktivitas masyarakat sedang sepi sehingga hanya sedikit warga yang mengetahui kebakaran tersebut.
Beberapa warga sempat membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya tapi api sudah terlanjur membesar dan sulit dipadamkan.
Saat itu Istiar Harun mencoba masuk ke dalam toko untuk membawa keluar istrinya yang sedang hamil dan kedua anaknya.
Tapi upaya Istiar sia-sia karena api sudah membesar sehingga istri dan keduanya anaknya terjebak di tengah kobaran api yang sudah membesar.
“Pintu tokonya hanya satu saja jadi saat mau diselamatkan susah karena api sudah membesar,” jelas Supriadi.
Karena api sangat besar sehingga merambat ke rumah Melki Beri (56) yang bersebelahan dengan toko sembako tersebut.
“Seluruh bagian toko sembako dan isinya hangus terbakar dan satu unit rumah milik Melki Beri ikut terbakar,” ujarnya.
Api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian setelah tiga unit mobil damkar dan dua tangki air melakukan pemadaman.
“Sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran sehingga masih akan dilakukan pendalaman. Masih lidik,” kata Supriadi..
(eli/isn)