Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan manuver Presiden Amerika SerikatĀ Donald Trump di Eropa merupakan sebuah hadiah bagi Presiden China Xi Jinping.
Dalam wawancara dengan Bloomberg Television di Sydney, Turnbull mengatakan kekacauan yang dibuat Trump terhadap sekutu-sekutu lama AS belakangan telah memberikan kesempatan bagi China untuk menancapkan posisinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berujar langkah Trump memusuhi Eropa menjadi sebuah “keuntungan” bagi Xi Jinping dalam hubungan internasionalnya selama empat tahun ke depan.
“Presiden Xi akan berusaha menjadi kebalikan dari Trump,” kata eks PM yang memerintah Australia dari 2015-2018 itu.
“Jika Trump bersikap kacau, dia akan konsisten. Jika Trump bersikap kasar, dia akan bersikap hormat. Jika Trump tidak menentu, dia akan konsisten,” lanjut Turnbull, seperti dikutip The Straits Times.
Turnbull menuturkan jika Xi menerapkan pendekatan itu, akan ada negara yang menyadari bahwa China merupakan “mitra yang lebih menarik” daripada AS.
Trump telah menanggapi pandangan Turnbull ini melalui unggahannya di Truth Social. Dia berujar sang mantan PM itu “tak pernah mengerti apa yang sedang terjadi di China, dan tak punya kapasitas untuk melakukannya.”
“Saya selalu merasa dia adalah pemimpin yang lemah dan tidak efektif. Jelas bahwa orang Australia setuju dengan saya,” tulis Trump.
Turnbull menjadi PM Australia di masa jabatan pertama Trump sebagai Presiden AS. Di bawah kepemimpinannya, hubungan Australia dan AS terkadang tegang karena satu dan lain hal.
Salah satunya ketika Trump dan Turnbull berbicara melalui telepon pada Januari 2017. Dalam transkrip percakapan telepon yang bocor, Trump kesal dan marah kepada Turnbull karena kesepakatan yang diteken AS-Australia di masa pemerintahan Barack Obama yang menyepakati penerimaan 1.250 pengungsi dari pusat penahanan di Nauru dan Manus Island.
Trump tak menyukai kesepakatan itu dan menyebutnya sebagai “kesepakatan bodoh” kepada Turnbull. Pada saat itu, Turnbull berusaha menjelaskan bahwa AS tetap bisa menyaring para pengungsi sebelum menerima mereka.
Namun, Trump yang ngotot tak setuju akhirnya memutus telepon secara sepihak, sikap yang dinilai tak sopan dalam diplomasi.
Mengenai kekacauan yang dibuat Trump imbas penerapan tarif yang menyasar nyaris semua sekutunya, Turnbull pun mewanti-wanti Australia untuk mempertimbangkan cara agar dapat membela diri secara independen.
“Semakin dekat Anda dengan AS, semakin ia merasa dapat mengambil keuntungan dari Anda, Anda tahu, berdiri di atas Anda, memeras Anda,” kata Turnbull tentang Trump.
“Apakah ini imbalan bagi Denmark karena mendukung Amerika di Afghanistan? Apakah itu imbalan bagi mereka? Perdana menteri mereka ditelepon dan diberi tahu bahwa negaranya harus menyerahkan salah satu wilayahnya?” ucapnya.
(blq/rds)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250310172056-113-1207191/eks-pm-australia-kekacauan-trump-hadiah-buat-xi-jinping