Kemarau 2025 Bakal ‘Panggang’ RI, El Nino Bikin Kacau Lagi?

Berita, Teknologi38 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sejumlah wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau pada Maret 2025 ini. Apakah ada peluang fenomena iklim El Nino bakal kembali membuat musim kemarau kian panas?

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengungkap musim kemarau tahun ini cenderung dengan kondisi iklim normal, tanpa pengaruh kuat dari iklim laut dari El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipile (IOD).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, bukan berarti tidak ada hujan karena ada beberapa wilayah Indonesia yang memiliki sifat musim kemarau di atas normal yang memungkinkan menerima akumulasi curah hujan musiman yang lebih tinggi dari biasanya.

“Jadi utamanya adalah karena tidak adanya dominasi iklim global seperti El Nino, La Nina, dan IOD sehingga prediksi kami iklim tahun ini normal dan tidak sekering tahun 2023 yang berdampak pada banyak kebakaran hutan dan musim kemarau tahun 2025 cenderung mirip dengan kondisi musim kemarau tahun 2024,” kata Ardhasena, melansir laman resmi BMKG, Kamis (13/3).





Berdasarkan monitoring suhu muka laut pada awal Maret 2025, fenomena La Nina di Samudra Pasifik sudah bertransisi menuju fase ENSO Netral.

Sementara, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudra Hindia juga berada pada fase Netral. Kedua fenomena tersebut, ENSO dan IOD, diprediksi akan tetap berada pada fase Netral pada sepanjang musim kemarau 2025.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap puncak musim kemarau bakal terjadi mulai Juni hingga Agustus. Ia menjelaskan datangnya musim kemarau disebabkan oleh peralihan angin Monsun Asia atau angin barat menjadi angin Monsun Australia atau angin timur.

READ  Cara Kerja File APK yang Bisa Kuras Rekening

“Puncak musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan pada Agustus 2025,” kata Dwikorita.

Jika dibandingkan terhadap rata-rata klimatologisnya, yakni periode 1991-2020, maka awal musim kemarau 2025 di Indonesia diprediksi terjadi pada waktu yang sama dengan normalnya pada 207 Zona Musim atau ZOM (30 persen), mundur pada 204 ZOM, dan maju pada 104 ZOM.

Menurut prediksi BMKG, wilayah yang awal musim kemaraunya sama dengan normalnya yaitu Sumatera, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku dan sebagian Maluku Utara.

Sedangkan, wilayah yang diprediksi akan mengalami awal musim kemarau yang datang lebih lambat dibanding normalnya adalah Kalimantan bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, sebagian Maluku Utara dan Merauke.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250316221847-641-1209487/kemarau-2025-bakal-panggang-ri-el-nino-bikin-kacau-lagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *