Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Keuangan memberikan restu bagi PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengoptimalkan lebih dari 2.900 aset miliknya untuk dikembangkan menjadi berbagai sektor bisnis, seperti hotel, rumah sakit, pergudangan, hingga pusat data (data center).
Restu diberikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan PT Pos Properti Indonesia tentang penyediaan aset PT Pos Indonesia untuk disewakan.
“Pos Indonesia asetnya sangat besar, banyak sekali, lebih dari 2.900 titik dan ini sekarang okupansinya rendah, sehingga kita berharap untuk meningkatkan okupansi dengan bekerjasama dengan berbagai pihak,” ujar Direktur Utama PosIND Faizal R Djoemadi dalam acara Investor Gathering bertajuk Creating Spaces, Unlocking Potential di Pos Bloc Jakarta pada Kamis (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Faizal, layanan pos saat ini sudah tidak seperti dulu sehingga okupansinya memang merosot tajam. Banyak masyarakat yang memilih layanan lain dibandingkan dengan mengunjungi kantor pos.
Berdasarkan data PT Pos Indonesia, kunjungan masyarakat dalam 3 tahun terakhir (2022,2023, dan 2024) turun hingga 23 persen.
Oleh sebab itu, kerja sama dengan berbagai pihak dinilai akan membantu perusahaan untuk meningkatkan okupansinya. Langkah ini akan menguntungkan kedua pihak baik PT Pos maupun mitra.
Sebab, dengan kerja sama ini pengeluaran PT Pos untuk maintenance, listrik, air hingga PBB yang naik tiap tahun bisa dikurangi. Begitu juga dengan mitra yang tak perlu membangun gedung dengan biaya besar.
“Maka hari ini kita sangat agresif menawarkan berbagai properti pos Indonesia karena itu. Bukan karena yang lain, karena kita ingin menjadikan, merubah, mentransformasikan dari liabilities menjadi business,” jelasnya.
Dari 2.900 aset yang dimiliki PT Pos Indonesia, rencananya 60 persen akan dikerjasamakan dengan berbagai pihak. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila permintaan membludak, maka akan disewakan semuanya.
“Bahkan, seandainya ada investor yang serius mengambil semuanya, kita kasih 100 persen. Kita yang pindah, kantor layanan kita yang pindah. Seperti saya bilang tadi, pindah ke lokasi yang lebih relevan. Lebih strategis, mendekati pasar, mendekati pusat-pusat komersial, trading, UMKM. Itu yang lebih relevan dengan bisnisnya,” jelasnya.
Namun, kerja sama ini tidak hanya melalui penyewaan gedung, tapi bisa sharing atau berbagai tempat. Hal ini sudah dilakukan di beberapa wilayah yang ada PT Pos Indonesia, seperti di Pos Bloc yang bekerjasama dengan banyak mitra untuk dijadikan lokasi wisata kuliner.
Direktur PT Pos Properti Indonesia Junita Roemawi mengatakan sebagai anak usaha yang mendapat mandat utama untuk mengoptimalkan lebih dari 2.900 aset PT Pos Indonesia, sudah melakukan konsultasi dengan berbagai pihak.
Selain mencari investor swasta, kerjasama juga dilakukan dengan sesama BUMN untuk mempromosikan aset yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan perintah Menteri BUMN Erick Thohir untuk terus melakukan kolaborasi.
“Jadi kita ngajak kerja sama Mandiri Property, Telkom Property, KAI Property karena menurut kami, dengan kita kolaborasi begitu, jika ada yang begitu, misalnya datang ke Telkom Property, mereka bilang, oh kita nggak punya. Tapi kayaknya kalau di daerah tingkat 2 kita tidak punya, tapi PT Pos punya jadi silahkan ke PT Pos, begitu,” pungkas Junita.
(agt/ldy)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/ekonomi/20250220162756-92-1200631/kemenkeu-restui-aset-pt-pos-disewakan-untuk-hotel-hingga-rumah-sakit