Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Gempa dengan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (38/3). Guncangan terasa hingga ke Bangkok, Thailand dan menyebabkan kerusakan.
Di Bangkok, gedung 30 lantai yang akan digunakan untuk kantor pemerintah ambruk dalam hitungan detik imbas gempa. Puluhan orang dilaporkan terjebak di reruntuhan. Beberapa jalan di Bangkok juga dilaporkan amblas karena gempa.
Lalu, mengapa Bangkok ikut rusak karena gempa yang berpusat di Sagaing, Myanmar?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan fenomena itu disebut efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period).
“Dimana gelombang gempa yang sumbernya jauh akan direspon oleh tanah lunak. Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespon gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” kata Daryono dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (29/3).
Dia lalu memberi contoh peristiwa serupa. Pada 1985, terjadi gempa dahsyat di zona subduksi Cocos dengan magnitudo 8,1 dan berpusat di pantai Michoacan, Meksiko.
Meski jarak episentrum gempa ke Kota Meksiko 350 km, kerusakan hebat terjadi di Mexico City. Tak cuma itu, sebagian besar dari 9.500 korban tewas juga terjadi di Mexico city. Mexico City dibangun di kawasan rawa purba yang direklamasi.
“Reclaimed land (tanah reklamasi) adalah material yang tidak terkonsolidasi yang sangat berbahaya jika terjadi gempa kuat,” ungkap Daryono.
Dia menduga kerusakan bangunan di Bangkok kemungkinan karena efek direktivitas, efek yang terjadi ketika energi gempa terfokus dalam satu arah.
“Efek ini dapat terjadi pada gempa bumi. Semakin tinggi direktivitas, semakin terkonsentrasi energi dalam satu arah,” imbuh Daryono.
(nsa/dal)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250329141751-106-1214360/kenapa-bangkok-bisa-ikut-rusak-parah-imbas-gempa-myanmar