Kisah Sri, Korban PHK Massal Sritex Jualan Es Buah untuk Sambung Hidup

Berita, Ekonomi3 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Sukoharjo, CNN Indonesia

Pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran imbas berhenti beroperasinya PT Sri Rejeki Isman (Sritex) per 1 Maret lalu membuat Sri Cahyaningsih, salah seorang eks karyawan perusahaan tekstil tersebut memutar otak demi membuat dapurnya tetap mengebul.

Sri bekerja 25 tahun sebagai salah seorang petugas sekuriti di Sritex. Namun, gelombang PHK kemarin menuntunnya pada jalan wirausaha. Kini, Sri berdagang es buah di depan kediamannya, Jombor, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah.

“Kebetulan pas PHK massal kemarin pas bulan Ramadan, biasanya kalau sore di sini pada cari takjil. Makanya saya buka es buah, es kuwut sama es cendol coklat buat tambah penghasilan sehari-hari,” ujar Sri, Selasa (4/3).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghasilannya dari jualan aneka macam minuman ini, menurut Sri, lumayan. Hari kedua berjualan atau Minggu (2/3) ia mengantongi Rp160 ribu. Baginya, penghasilannya itu sedikit bisa menambal pengeluaran harian.



“Belajar bikin es dari YouTube, belajarnya setelah kena PHK, kan saya waktu itu bingung mau apa, ya karena mendadak, karena syok itu,” ucapnya.

Bingung saja tentu tak akan bisa melunasi seluruh tanggungannya di bank. Kendati, duit hasil jualan ini juga tak sebanding dengan gaji sekuriti di Sritex.

Maka dari itu, kabar 8 ribu eks karyawan Sritex bisa dipekerjakan kembali baginya benar-benar bak angin segar. Terlebih, buat sebagian eks karyawan yang mendekati usia senja sebagai pekerja, tak terkecuali Sri.

Bagaimanapun, Sri sadar paling tidak dibutuhkan uluran tangan investor kepada Sritex demi membuat doanya itu benar-benar jadi kenyataan.

READ  Klasemen Kualifikasi Piala Asia Futsal Putri: Indonesia Memimpin

“Saya berharap semoga kita-kita ini yang eks Sritex bisa bekerja kembali, bisa berkarya lagi di Sritex, saya mohon untuk manajemen kurator juga dinas terkait bisa menampung lagi kita-kita yang sudah keluar dari Sritex ini untuk kita-kita ini kan usianya sudah melampaui, sudah di atas 50 tahun ya. Di Sritex apalagi ya sudah kurang lebih lama ya, ingin lagi berkarya untuk mengabdi pada Sritex,” harap Sri.

“Karena rasanya itu kalau untuk melupakan Sritex itu kayaknya belum bisa gitu lho. Saya kayaknya pingin masih pingin kerja lagi di Sritex, gitu lho,” pungkasnya.

Asa untuk bisa kembali mengais rejeki di Sritex juga diutarakan oleh Tina (24) yang selama tujuh tahun terakhir bekerja di divisi weaving (penenunan).

Dia berharap apa yang Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi umumkan soal pekerja Sritex yang terkena PHK akan dipekerjakan lagi dengan skema operasi baru, bukan sekadar omong-omong belaka.

“Ya kalau tanggapan pemerintah seperti itu ya semoga terwujud lah, nggak omong aja. Semoga dibuka kembali, bekerja kembali,” ujar Tina (24), ditemui Pabrik PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/3).

Tina mengaku sampai hari ini belum menjajal mencari pekerjaan baru dan bergantung pada sisa gaji yang sebenarnya juga tak seberapa.

Oleh karenanya, Tina berharap kabar 8 ribuan karyawan Sritex yang telah di PHK akan bisa bekerja kembali dengan skema yang baru bisa terealisasi.

Terlepas dari kondisi keluarganya, ia juga merasa iba dengan mantan rekan kerja yang sudah jauh lebih senior alias berumur.

“Yang udah pada tua-tua juga kasihan nggak punya kerjaan,” ucapnya.

“Ya, berharap ada keajaiban, Sritex berkembang, bangkit kembali. Sedih (nasib Sritex) soalnya, saya dari masa lajang sampai punya anak suami,” sambung perempuan asli Rembang, Jawa Tengah ini.

READ  PT TRPN Bayar Denda Rp2 M Buntut Pagar Laut Ilegal di Bekasi

[Gambas:Video CNN]

(sfr/kum)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250305133130-92-1205319/kisah-sri-korban-phk-massal-sritex-jualan-es-buah-untuk-sambung-hidup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *