Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggandeng platform digital seperti Gojek, Google, hingga TikTok untuk berperang melawan judi online (judol).
“Ini kita hari ini diundang oleh GoTo, ada Google juga, ada TikTok juga, opsel, dan lain-lain. Pada prinsipnya, kita memahami bahwa pertama perang melawan judi online itu kerja terus menerus, bukan kerja sesaat. Yang kedua, kita memahami bahwa pemerintah tidak bisa sendiri,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid dalam peresmian Gerakan Judi Pasti Rugi di Kantor Gojek, Jakarta, Senin (10/3).
“Jadi pasti harus dibantu stakeholder, terkhusus para pemilik platform, dan juga tentu payment gateway, tadi juga ada GoPay,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meutya mengatakan pemberantasan judol tak hanya memerlukan pendekatan teknologi, tetapi juga pendekatan edukasi yang masif ke masyarakat.
Dalam peluncuran gerakan tersebut, Gojek menggandeng mitra-mitranya untuk memberikan edukasi bahaya judol ke masyarakat.
Mobilitas tinggi dan interaksi langsung dengan masyarakat luas membuat mitra driver Gojek memiliki peran penting sebagai agen edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya aktivitas judi online di lingkungan sekitarnya.
“Saya datang ke sini itu mau minta bantuan. Karena saya yakin teman-teman pengemudi Gojek ini yang juga paling banyak ketemu dengan masyarakat. Antar barang iya, membantu orang iya, sekaligus sosialisasi [bahaya judol],” tutur Meutya.
Selain meminta bantuan mitra driver, inisiasi ini juga akan mengerahkan mobil edukasi yang akan berkeliling ke masyarakat.
“Kami ingin angka judi online turun signifikan. Kuncinya adalah memperkuat pemahaman masyarakat, dimulai dari lingkungan terdekat. Kami berharap para mitra driver Gojek bisa membantu mengedukasi publik tentang bahaya judi online,” tambahnya.
Lebih lanjut, edukasi dan sosialisasi dilakukan Aliansi Judi Pasti Rugi secara holistik, mulai dari platform media sosial @judipastirugi hingga rangkaian edukasi online bersama dengan komunitas masyarakat luas di seluruh Indonesia.
Dalam kesempata yang sama, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan pembentukan aliansi Judi Pasti Rugi merupakan kelanjutan dari komitmen GoPay dalam memberantas judi online lewat konten edukasi yang mudah dipahami dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Pemberantasan judi online memerlukan peran serta seluruh pihak. Karena itu, kami membentuk Aliansi Judi Pasti Rugi sebagai wadah dalam menyatukan kekuatan bersama untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online,” katanya.
“Gerakan ini turut melibatkan peran serta anggota keluarga terdekat untuk saling mengingatkan dan mencegah anggota keluarga lainnya agar tidak terjerumus judi,” imbuhnya.
Inisiasi aliansi Judi Pasti Rugi ini beranggotakan GoPay dan ekosistem GoTo seperti mitra driver Gojek, serta korporasi seperti Telkomsel, Google, TikTok.
(lom/dmi)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250311140142-192-1207509/komdigi-gandeng-gojek-hingga-tiktok-perang-lawan-judi-online