Komdigi Ungkap Modus Penipuan Fake BTS yang Dilakukan 2 WN China

Berita, Teknologi13 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebut kasus penipuan fake base transceiver station (BTS) akhirnya terbongkar dan para pelaku ditangkap. Lantas, bagaimana para pelaku melancarkan aksinya?

“Kegiatan pemantauan dan pengawasan tersebut telah terkumpul fakta adanya penyebaran SMS palsu berisi penipuan yang mengatasnamakan salah satu bank swasta. Penggunaan frekuensi secara ilegal. Jadi mereka memancarkan alat tersebut yang digunakan, kirim blast SMS masking dari perbankan,” ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto dalam konferensi pers di Kantor Komdigi, Jakarta, Selasa (25/3).

Sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap dua Warga Negara Asing (WNA) asal China pelaku penipuan online dengan modus mengirim SMS phishing ilegal.

Kedua tersangka ditangkap dalam operasi yang digelar di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Total ada 12 korban yang menjadi korban akibat mengklik tautan phishing dalam SMS tersebut dengan kerugian keseluruhan mencapai Rp473 juta.





Wayan menyebut para pelaku menggunakan alat rakitan untuk menjalankan aksinya. Mereka memancarkan alat tersebut dari mobil berjenis MPV dan berputar-putar di area yang menjadi target operasi mereka.

Saat pengawasan, tim satgas juga menerima SMS blast penipuan ketika masuk di area operasi para pelaku, menunjukkan pelaku berada dalam jarak yang dekat. Selain itu, alat monitoring spektrum frekuensi yang dibawa oleh tim juga menemukan adanya akses ilegal.

“Di dalam mobil terdapat perangkat perakitan fake BTS pada semua frekuensi seluler. Jadi frekuensi 1800 (MHz) ada, 900 (MHz) ada, 2,1 (GHz) ada. Luar biasa mereka memancarkan di semua frekuensi yang digunakan oleh seluler,” jelas Wayan.

READ  Gunung Marapi Sumbar Erupsi Minggu Pagi, Kolom Abu Setinggi 800 Meter

Lebih lanjut, Wayan mengatakan modus semacam ini juga terjadi di negara lain seperti Thailand, China, hingga Hongkong.

Alat yang digunakan pelaku bekerja dengan membajak frekuensi. Kemudian, mereka bergerak di frekuensi 2G lalu mengirimkan SMS blast masking kepada para pelaku.

SMS yang diterima para korban memuat link phishing yang bisa berujung rekening mereka dikuras.

Wayan mengatakan pihaknya bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah mengupayakan solusi dari sisi teknologi.

“Harus ada nanti skema atau mekanisme enkripsi atau apa yang meyakinkan bahwa masyarakat itu tidak melakukan upaya double-check,” tuturnya.

“Supaya, ‘oh ini penipuan, oh ini tidak’. Itu pun sudah dikenali di selulernya nanti pada saat solusi teknologi. Inilah solusi jangka panjang yang secara sistem juga masyarakat, siapapun, bagaimanapun kondisinya mereka terhindar dari adanya SMS fake,” pungkasnya.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250325124815-185-1212780/komdigi-ungkap-modus-penipuan-fake-bts-yang-dilakukan-2-wn-china

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *