Korsel Bekuk 14 Orang Pelaku Jaringan Deepfake Pornografi Terbesar

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Kepolisian Seoul Korea Selatan berhasil membongkar sebuah jaringan kejahatan pornografi deepfake di Telegram yang telah mengeksploitasi lebih dari 234 orang, termasuk 159 anak di bawah umur, sejak 2020.

Kasus ini diyakini sebagai salah satu kasus kejahatan seksual digital terbesar di Korsel

Unit Investigasi Kejahatan Dunia Maya Badan Kepolisian Metropolitan Seoul telah menangkap 14 anggota jaringan tersebut, termasuk pria berusia 33 tahun yang diduga admin yang membentuk grup Telegram tersebut dan memimpin aktivitas pelecehan di ratusan ruang obrolan terenkripsi di Telegram.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“14 orang tersebut termasuk pemimpin kelompok yang menggunakan nama panggilan ‘pendeta’ ditangkap pada 14 Januari,” kata pejabat Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, Oh Kyu Shik, seperti dikutip dari The Straits Times, Kamis (23/1).

Menurut penyidik, 73 orang tambahan telah diidentifikasi terkait kasus tersebut. Mereka menyediakan konten pornografi palsu dari kenalan mereka menggunakan teknologi deepfake. Sebanyak 40 orang dari mereka sedang dalam penyelidikan kriminal, satu orang telah ditangkap, sisanya masih menjadi buronan.

Adapun dari 234 korban selama empat tahun terakhir, 159 telah diidentifikasi sebagai remaja yakni 57 laki-laki dan 102 perempuan. Polisi mengatakan sepuluh korban remaja diperkosa, difilmkan dan menjadi sasaran bentuk-bentuk kekejaman lainnya oleh pemimpin jaringan tersebut.

“Tidak seperti kebanyakan kejahatan seks yang menargetkan kelompok usia atau jenis kelamin tertentu, kejahatan kelompok tersebut ditujukan terhadap korban acak dari berbagai kelompok,” kata polisi.

Jaringan tersebut mendekati target mereka di Telegram lalu memperoleh informasi pribadi mereka. Mereka kemudian mengancam akan mendistribusikan informasi tersebut jika mereka tidak mematuhi instruksi.

Kasus ini mirip dengan kasus yang dikenal luas sebagai “Nth Room” di mana 73 wanita dipancing melalui Telegram dan kemudian menjadi sasaran berbagai tindakan pelecehan seksual pada Mei 2019 hingga Februari 2020.

Dalangnya, Cho Joo-bin, yang dijuluki “Dokter,” saat ini menjalani hukuman penjara 42 tahun.

(fby/rds)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250124115737-113-1191028/korsel-bekuk-14-orang-pelaku-jaringan-deepfake-pornografi-terbesar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *