Korsel Tutup Puluhan Sekolah Imbas Populasi Anak Menyusut

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Korea Selatan terpaksa menutup 49 sekolah dasar hingga sekolah menengah atas tahun ini lantaran kekurangan siswa yang disebabkan oleh jumlah populasi anak yang menurun dan angka kelahiran yang terus rendah.

Menurut data Kementerian Pendidikan yang diungkap dalam rapat parlemen pada Minggu (23/2), dari total 49 sekolah yang akan ditutup, sebanyak 43 sekolah, atau 88 persen, berada di provinsi di luar ibu kota Seoul.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding jumlah sekolah yang ditutup setiap tahunnya di masing-masing kota dan provinsi selama lima tahun terakhir.

Pada 2020, jumlah sekolah yang ditutup mencapai 33, lalu menurun menjadi 24 pada 2021, 25 pada 2022, dan 22 pada 2023, sebelum kembali meningkat menjadi 33 pada tahun lalu.





Berdasarkan wilayah, tidak ada sekolah yang ditutup di Seoul. Namun, dikutip Korea Times pada Senin (24/2), enam sekolah di Provinsi Gyeonggi akan ditutup tahun ini.

Provinsi Jeolla Selatan mencatat jumlah penutupan tertinggi dengan 10 sekolah yang akan ditutup tahun ini, disusul Provinsi Chungcheong Selatan dengan sembilan sekolah, Provinsi Jeolla Utara dengan delapan sekolah, serta Provinsi Gangwon dengan tujuh sekolah.

Sementara itu, Busan akan kehilangan dua sekolah, dan Daegu satu sekolah pada tahun ini.

Berdasarkan jenjang pendidikan, sekolah dasar menjadi yang paling terdampak jumlah populasi menyusut ini. Sebanyak 38 dari 49 sekolah yang akan ditutup tahun ini merupakan sekolah dasar. Selain itu, ada delapan sekolah menengah pertama dan tiga sekolah menengah atas yang juga akan ditutup.

READ  Presiden Aliyev soal Azerbaijan Airlines: Rusia Harus Minta Maaf

Imbas populasi anak menurun, sebanyak 112 sekolah dasar di seluruh Korea tidak memiliki murid baru pada tahun ajaran lalu.

Menurut data kementerian, per April 2024, Provinsi Jeolla Utara mencatat jumlah sekolah dasar tanpa siswa baru terbanyak, yakni 34 sekolah. Disusul oleh Provinsi Gyeongsang Utara dengan 17 sekolah, Provinsi Gyeongsang Selatan dengan 16 sekolah, serta Provinsi Jeolla Selatan dan Provinsi Chungcheong Selatan yang masing-masing memiliki 12 sekolah tanpa siswa baru. Provinsi Gangwon mencatat 11 sekolah tanpa murid baru.

Angka ini diperkirakan akan semakin meningkat tahun ini.

Berdasarkan data dari kantor pendidikan metropolitan dan provinsi, sekitar 42 sekolah dasar di Provinsi Gyeongsang Utara tidak menerima siswa baru tahun ini, diikuti oleh 32 sekolah di Provinsi Jeolla Selatan, 25 di Provinsi Jeolla Utara, 26 di Provinsi Gyeongsang Selatan, dan 21 di Provinsi Gangwon.

(rds/bac)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/internasional/20250224113631-113-1201757/korsel-tutup-puluhan-sekolah-imbas-populasi-anak-menyusut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *