Kronologi Penggelapan Mobil & Penembakan Bos Rental versi Polda Banten

Berita, Nasional144 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Polda Banten mengungkap kronologi kasus penggelapan mobil yang berujung penembakan bos rental hingga tewas di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten.

Dalam kasus itu sudah ada dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Banten dalam kasus penggelapan mobil, dan ada tiga anggota TNI AL yang ditangkap Puspomal terkait penembakan maut.

Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menjelaskan kasus dugaan penggelapan satu unit mobil Honda Brio warna oranye dengan nomor polisi B-2669-KZO itu diterima kepolisian pada 2 Januari 2025.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kasus ini dilaporkan kepada kami terkait tindak pidana penggelapan sesuai Pasal 378 KUHP, sesuai LP yang diterima Polsek Rajeg, Polres Kota Tangerang, tanggal 2 Januari 2025,” ujarnya dalam konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1).

Suyudi mengatakan kasus itu dilaporkan korban Agam Muhammad Nasrudin, warga Taman Rajeg, Mekarsari, Tangerang. Dalam laporannya aksi dugaan penggelapan terjadi di tempat rental CV Makmur Raya, Rajeg, Tangerang, sekitar pukul 00.15 WIB.

Ketika itu, Suyudi mengatakan pihak rental menerima permintaan sewa dari salah seorang seorang warga Pandeglang bernama AS. Proses sewa itu dilakukan AS dengan menyerahkan KTP dan KK palsu ke pihak rental.

AS berdalih kepada pihak rental hendak menyewa mobil untuk digunakan ke Sukabumi, Jawa Barat.

Setelah berhasil mendapatkan mobil dari pihak rental, pelaku AS kemudian menyerahkan mobil itu kepada pelaku IH yang saat ini masih DPO. Suyudi mengatakan KTP dan KK palsu yang digunakan AS untuk menyewa mobil juga disediakan pelaku IH tersebut.

READ  Viral Ijazah SMAN Colomadu Jadi Kertas Bungkus Lele Bakar

“Saudara IH bukan hanya dia dititipkan kendaraan oleh AS, tapi juga dia menyiapkan KTP Palsu dan KK Palsu atas nama AS. Tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan,” jelasnya.

Tidak berhenti di pelaku IH, Suyudi mengatakan mobil itu kemudian dijual kepada pelaku RH dengan harga Rp23 juta. Setelahnya, mobil Brio rental itu kembali dijual kepada anggota TNI AL berinisial AA melalui perantara SY.

“Kemudian, dari saudara RH, baru (mobil tersebut) diserahkan atau dijual kepada AA oknum TNI AL melalui saudara SY, harganya sudah naik, dinaikin jadi Rp40 juta,” tuturnya.

Setelah rangkaian penggelapan tersebut, mobil Brio milik rental itu kemudian hendak dibawa pergi anggota TNI AL yang diklaim sudah membayar kepada pelaku RH.

Pada saat yang bersamaan, Suyudi mengatakan, pemilik rental merasa curiga lantaran dua dari tiga alat pelacak yang terpasang di dalam mobil tiba-tiba sudah berhenti berfungsi.

Korban yang merasa curiga kemudian mengajak ayah beserta anak buahnya untuk melakukan pencarian secara mandiri. Hasilnya, kata dia, korban menemukan informasi bahwa mobilnya ada di sekitar Pandegelang.

“Kemudian dilakukan pencarian ke arah sana secara mandiri, sampai kendaraan ini berpindah tempat di kilometer 45,” tuturnya.

“Di situlah terjadi upaya perampasan atau pengambilalihan dari pihak rental, tapi karena adanya situasi yang agak tarik-menarik di sana, sehingga terjadilah penembakan,” imbuh Suyudi.

(mnf/kid)


[Gambas:Video CNN]





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *