Lapisan Es Greenland Retak Lebih Cepat Imbas Krisis Iklim

Berita, Teknologi2 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Sebuah studi terbaru menyebut lapisan es Greenland mengalami keretakan lebih cepat daripada akibat krisis iklim.

Para peneliti menggunakan 8.000 peta permukaan tiga dimensi dari citra satelit komersial beresolusi tinggi untuk menilai evolusi retakan pada permukaan lapisan es antara tahun 2016 hingga 2021.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, mereka menemukan bahwa celah-celah berbentuk irisan yang terbuka pada gletser meningkat secara signifikan dalam hal ukuran dan kedalamannya dalam kurun waktu lima tahun, serta dengan kecepatan yang lebih cepat daripada yang terdeteksi sebelumnya.

“Hal terbesar yang membuat saya terkejut adalah betapa cepatnya hal ini terjadi. Satu penelitian sebelumnya menunjukkan perubahan dalam skala beberapa dekade… dan sekarang kami menunjukkan bahwa hal ini terjadi dalam skala lima tahun,” kata Dr Tom Chudley, peneliti utama studi ini yang juga asisten profesor geografi di Durham University, dikutip dari The Guardian, Selasa (4/2).

Sejak tahun 1992, Greenland telah mengalami kenaikan permukaan air laut sekitar 14 milimeter.

Menurut para ilmuwan, hal ini disebabkan oleh meningkatnya pencairan es sebagai respons terhadap cuaca yang lebih panas, dan meningkatnya aliran es di lautan adalah respons terhadap suhu lautan yang lebih panas. Keduanya, disebabkan oleh gangguan iklim.

“Kami yakin bahwa terbukanya celah terkait dengan percepatan lapisan es. Kami telah mengetahui selama beberapa tahun bahwa lapisan es telah mengalami percepatan yang cukup signifikan sejak tahun 1990, dan secara umum kami memahami bahwa hal ini berkaitan dengan pemanasan lautan,” kata Chudley.

Chudley berharap pemetaan resolusi tinggi yang digunakan dalam penelitian ini akan mulai digunakan dalam penelitian lain untuk memproyeksikan kenaikan permukaan air laut dengan lebih baik.

“Beberapa model skala besar kami kesulitan menjelaskan banyak hal yang kami sebut sebagai ketidakstabilan dinamis,” katanya.

“Ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan gletser yang bergerak dan semakin cepat, ketidakstabilan dinamis menyebabkan potensi kenaikan permukaan laut hingga satu meter pada tahun 2100, dan 10 meter pada tahun 2300.”

Menurutnya, para peneliti harus bisa memproyeksikan kenaikan air laut dengan lebih baik agar bisa merencanakan langkah mitigasi serta bersiap untuk beradaptasi dengan situasi tersebut.

“Jadi, kita harus benar-benar mampu memproyeksikan kenaikan permukaan laut dengan lebih baik, karena kita harus bisa merencanakan, memitigasi, dan beradaptasi terhadap kenaikan permukaan laut dalam tiga abad ke depan,” tutur Chudley.

(lom/dmi)



Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250204143949-641-1194454/studi-lapisan-es-greenland-retak-lebih-cepat-imbas-krisis-iklim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *