Ledakan Rumah Polisi Mojokerto, Ada Bahan Petasan Sisa Tahun Baru

Berita, Nasional240 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Surabaya, CNN Indonesia

Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto mengungkap fakta baru perihal ledakan yang terjadi rumah seorang polisi Aipda Maryudi di Desa Sumolawang, Puri, Mojokerto.

Imam mengatakan Maryudi diketahui menyimpan bahan petasan atau mercon di rumahnya. Hal ini diduga menjadi pemicu ledakan yang merusak lingkungan sekitar dan menewaskan dua korban jiwa.

Imam menjelaskan bahan petasan yang disimpan Aipda Maryudi merupakan sisa mercon yang dinyalakan saat perayaan tahun baru, dan rencananya akan digunakan pada bulan Ramadan dan lebaran mendatang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Anggota Maryudi ini itu anggota Polsek Dlanggu. Ini akhir tahun kemarin dengan anak-anaknya sama tetangga masyarakat sekitar biasa kalau tahun baru nyumut (menyalakan) mercon. Dan ada sisa mercon itu yang kesimpan, termasuk itu akan disiapkan untuk nanti memasuki bulan puasa,” kata Imam, Jumat (17/1).

Selain petasan, ditemukan lima tabung gas elpiji di lokasi kejadian, yang terdiri dari tiga tabung berukuran 3 kilogram dan dua tabung 12 kilogram. Polisi masih mendalami apakah kebocoran gas turut memicu ledakan.

“Kaitannya sedang dikembangkan apa ada keterkaitan kebocoran gas kemudian memicu bahan peledak yang disimpan oleh yang bersangkutan,” ujarnya.

Imam menyebut, Polda Jawa Timur bersama tim dari Mabes Polri kini sedang melakukan penyelidikan mendalam, baik dari aspek pidana maupun pelanggaran kode etik.

“Kalau ada secara etika profesi yang dilanggar oleh yang bersangkutan dengan menyimpan bahan peledak bubuk mercon itu, akan tegakkan hukum disiplin maupun kode etik,” ucapnya.

READ  Australia vs Indonesia: 2 atau 3 Bek Tengah, Kluivert?

“Kemudian dari aspek pidananya sekarang Ditkrimum sedang bekerja pendalaman saksi-saksi diperiksa dan kita tunggu hasil laboratorium forensik. Kemudian minggu depan sudah kita dapatkan nanti bisa diikuti perkembangannya di Ditkrimum Polda Jawa Timur,” tambahnya.

Imam juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyimpan atau memperjualbelikan mercon secara ilegal. Tradisi menyalakan mercon, terutama saat bulan puasa atau lebaran, sebaiknya dilakukan dengan membeli produk legal yang diawasi petugas.

“Kita memilih hidup aman, tidak membahayakan tetangga dan orang lain. Sudah sering kali kita imbau, tapi masih ada yang menjual mercon-mercon itu,” tutupnya.

Sebelumnya, ledakan terjadi di rumah polisi Aipda Maryudi di Sumolawang Kidul, Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1).

Akibat ledakan itu empat rumah rusak, dua di antaranya hancur. Selain itu dua orang yakni Luluk Sudarwati (40) dan Kaffa (2) yang merupakan ibu dan anak, dilaporkan tewas.

Polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi, antara lain tiga tabung elpiji dalam rumah, dua tabung elpiji di luar rumah, tiga selongsong kembang api atau petasan jenis sreng dor, tape pemutar musik, residu bahan peledak low explosive jenis oksidator dan klorat. Serta barang bukti lainnya.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *