Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis dan Arab Saudi bakal menggelar konferensi solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Palestina dan Israel yang telah berlangsung lebih dari setengah abad.
Macron mengatakan ia telah berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) soal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya sepakat menjadi ketua bersama dalam konferensi yang diharapkan bisa membantu menghidupkan kembali perspektif politik bagi Israel dan Palestina ini.
Dikutip Al Jazeera, dalam ringkasan percakapannya dengan putra mahkota, Macron menyatakan Prancis mengutuk keras serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza.
“Kami mengutuk dimulainya kembali serangan Israel di Gaza. Kembalinya gencatan senjata sangat penting untuk pembebasan semua sandera dan perlindungan warga sipil,” ucap Macron pada Rabu (19/3).
Macron juga menyambut baik upaya Arab Saudi dan mitra-mitra Arabnya dalam menyusun kerangka kerja yang kredibel untuk masa depan Gaza, yang menurutnya harus menjadi dasar dalam diskusi lebih lanjut.
Negara-negara Arab sebelumnya telah menyetujui rencana rekonstruksi Gaza yang diusulkan Mesir, memberikan potensi jalan keluar setelah perang dahsyat Israel di wilayah Palestina tersebut.
Mesir mengungkapkan rencana ini saat menjadi tuan rumah KTT Liga Arab di Kairo pada awal Maret lalu.
Rencana tersebut menawarkan alternatif terhadap usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menyarankan agar Jalur Gaza dikosongkan untuk “mengembangkan” wilayah tersebut di bawah kendali AS.
Usulan Trump ini bahkan memaksa warga Gaza untuk direlokasi ke negara lain yang diklaim hanya sementara selama masa rekonstruksi berlangsung. Ini merupakan gagasan yang dikritik dan dikecam banyak pihak dengan sebagian menilai sebagai upaya pembersihan etnis.
Sementara itu, dalam rencana Mesir, penduduk Palestina di Gaza tidak akan dipaksa meninggalkan wilayah mereka. Dilansir Al Jazeera, rencana ini terdiri dari tiga tahap utama: langkah-langkah sementara, rekonstruksi, dan tata kelola.
Tahap pertama diperkirakan berlangsung sekitar enam bulan, sementara dua tahap berikutnya akan memakan waktu total empat hingga lima tahun.
(rds)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250320084243-134-1210935/macron-mbs-inisiasi-dialog-solusi-2-negara-akhiri-israel-palestina