Mau Produksi Tidak, Jika Tidak Evaluasi

Berita, Ekonomi2 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengancam akan mengevaluasi proyek gas abadi Blok Masela di Maluku jika tidak mulai berjalan tahun ini. Pasalnya Blok Masela telah ditemukan sejak 26 tahun yang lalu.

“Masela itu 26 tahun, dari saya masih aktivis. Barang ini sudah dipegang konsesinya. Enggak dijalankan,” katanya dalam acara Berita Satu Outlook 2025 di Hotel Westin Jakarta, Kamis (30/1).

“Aku udah bikin surat. ‘Kamu tahun ini enggak melakukan pekerjaan untuk produksi, ya mohon maaf atas nama undang-undang tidak menutup kemungkinan kita akan mengevaluasi untuk kebaikan investor, rakyat, bangsa, dan negara,” sambungnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan itu, sambung Bahli, disampaikan agar pengusaha tidak mengendalikan negara.

“Jangan pengusaha mengendalikan negara. Tapi negara yang harus mengendalikan pengusaha, dengan catatan negara juga enggak boleh zalim untuk pengusaha,” imbuhnya.

Sebelumnya, -Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan proyek gas abadi Blok Masela akan kembali berjalan pada 2025. Proyek ini digarap oleh Inpex Masela Ltd.

“Program dari Inpex dari Masela yang harapannya juga ingin segera berjalan dan direncanakan pada tahun depan mulai berjalan dan diharapkan selesai pada beberapa tahun ke depannya ,” katanya di Istana Kepresidenan usai bertemu delegasi Japan-Indonesia Association, Kamis (5/12).

Rosan mengatakan progres Blok Masela terbilang minim sejak ditemukan pertama kali. Karena itu, ia dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditugaskan untuk mengawal langsung Blok Masela.

“Untuk bisa memastikan tantangan-tantangan yang ada itu bisa kita selesaikan dengan cepat. Karena ini sudah terlalu lama, sudah 20 tahun,” katanya.

Blok Masela terletak di Laut Arafura, Maluku dan memiliki luas area lebih kurang 4.291,35 km persegi dan berbatasan dengan negara tetangga, Australia.

Inpex pertama kali mendapatkan hak sebagai pengelola dan melakukan eksplorasi di Blok Masela pada 1998 silam. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya cadangan gas di Blok Masela resmi ditemukan baru pada 2000.

Dari 2000 sampai 2010, Inpex melakukan eksplorasi di blok abadi itu sendiri dengan kepemilikan saham 100 persen. Namun, pada 2011 Shell masuk sebagai mitra dengan kepemilikan saham 35 persen dan Inpex menjadi 65 persen.

Namun pada 2020, Shell menyatakan hengkang atau mundur sebagai mitra Inpex dalam pengelolaan Blok Masela.

Pada 2023, PT Pertamina (Persero) dan Petronas resmi mengambil alih hak pengelolaan Shell di Blok Masela.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250130134144-85-1192744/bahlil-ancam-pengelola-masela-mau-produksi-tidak-jika-tidak-evaluasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *