Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti bahwa zona megathrust yang berada di Pantai Barat Sumatera dapat ‘meledak’ sewaktu-waktu. Warga dan pemerintah setempat diminta bersiaga dan siap mengantisipasinya.
Kepala BMKG Wilayah I Sumut Hendro Nugroho mengatakan gempa bumi dahsyat megathrust berpotensi terjadi di sepanjang Pantai Barat Sumatera.
“Sepanjang Pantai Barat Sumatera, itu kemungkinan kalau meledak isi perut berarti Pantai Barat Sumatera akan kena semua. Itu yang perlu antisipasi,” kata Hendro, Rabu (8/1), melansir Detik.
Megathrust yang dimaksud adalah segmen Mentawai-Siberut yang terletak di sepanjang batas barat Pulau Sumatera, tepatnya di Kepulauan Mentawai.
Zona Megathrust Mentawai-Siberut merupakan hasil aktivitas subduksi atau pergerakan Lempeng Indo-Australia ke arah utara dan menyusup di bawah Lempeng Eurasia.
Megathrust Mentawai-Siberut itu termasuk dalam zona seismic gap, yakni zona sumber gempa potensial yang belum terjadi gempa besar dalam kurun puluhan hingga ratusan tahun terakhir. Zona ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan kerak Bumi.
Rilis gempa di segmen megathrust ini “tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.
Megathrust Mentawai-Siberut, dengan panjang 200 km dan lebar 200 km, sertaslip rate 4 cm per tahun, pernah gempa pada 1797 dengan M 8,7 dan pada 1833 dengan M8,9.
Kendati begitu, Hendro mengatakan gempa bumi berskala besar sampai saat ini belum bisa diprediksi. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat dan pemerintah setempat harus bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.
“Kita belum bisa tebak dan belum ada teknologi ataupun pengetahuan yang dapat memprediksi akan terjadinya gempa buminya itu,” kata Hendro.
Hendro menjelaskan untuk mengantisipasi dampak jika terjadi gempa megathrust adalah antisipasi dan kesiapan dari berbagai stakeholders.
“Pemerintah daerah harus mengevaluasi bagaimana jalur evakuasinya, apakah ada rambu-rambu evakuasi yang sudah disiapkan, terutama di Pantai Barat Sumut (Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan). Apakah sudah ada rambu evakuasi atau penampungan,” tuturnya.
Ia pun berharap pemerintah pusat turut serta mengantisipasi fenomena alam gempa megathrust, sebab Indonesia dikelilingi oleh 16 zona megathrust, yang tersebar di enam zona subduksi aktif, termasuk di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, hingga Papua.
“Kita tinggal di daerah megatrust, ini kalau terjadi tsunami apa yang harus dilakukan dan harus kemana. Ini adalah problem yang kita hadapi tapi dengan bersama-sama antara BMKG dan stakeholder terkait dan masyarakat itu akan bersama-sama bisa menyikapi bencana tsunami,” tutupnya.
(tim/dmi)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250111081244-199-1186027/megathrust-di-barat-sumatera-bisa-meledak-kapan-saja-wajib-siaga