Mengenal Operation Iron Wall Israel di Tepi Barat, Agresi Jilid 2?

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Militer Israel melancarkan serangan besar ke Tepi Barat yang disebut sebagai “Operasi Iron Wall” atau “Operasi Tembok Besi”.

Serangan itu dimulai pada Jumat (21/2) dengan menyasar Kota Jenin, yang sudah lebih dulu dibom dan diserbu Israel sejak Selasa (18/2).

Operasi ini diluncurkan di saat Israel dan milisi Hamas Palestina gencatan senjata di Gaza. Pasukan Israel menembakkan senjata berat ke berbagai area di dalam kota dan kamp hingga menewaskan setidaknya 12 orang dan melukai 35 orang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah pernyataan dengan badan intelijen Shin Bet, militer Israel menyatakan bahwa mereka telah memulai “operasi kontraterorisme” di Jenin. Operasi ini dinamakan “Iron Wall” atau Tembok Besi.





Apa itu Operasi Iron Wall?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam unggahan di X mengatakan bahwa serangan ini merupakan “langkah lain untuk mencapai tujuan kami demi meningkatkan keamanan di Tepi Barat.”

Serangan Israel ini terjadi menyusul serangan yang dilancarkan Otoritas Palestina (PA) terhadap para milisi di Jenin yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu.

PA beralasan serangan ke milisi dilakukan untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Palestina, demikian dilansir Al Jazeera.

Dalam operasi Iron Wall, pasukan militer Israel mengepung rumah sakit yang dikelola pemerintah serta kamp pengungsi di sekitarnya dan memerintahkan ratusan warga setempat evakuasi.

READ  Tahanan Polrestabes Medan Tewas Usai 2 Hari Ditangkap, Tubuh Lebam

Menurut Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, operasi di Jenin merupakan “pergeseran dalam … strategi keamanan”.

Puluhan pos pemeriksaan dan barrier saat ini telah didirikan di seluruh Tepi Barat. Warga Tepi Barat yang bepergian dari luar pun harus mengantre selama enam hingga delapan jam untuk memasuki wilayah tersebut.

Kenapa Jenin ditargetkan?

Sejak lama, Israel telah menuduh Iran menyalurkan senjata ke kelompok-kelompok bersenjata di Jenin khususnya kamp pengungsi di kawasan tersebut.

Israel menuding Jenin sebagai sarang milisi perlawanan Palestina. Kehadiran serta pertumbuhan kelompok bersenjata independen seperti Brigade Jenin pun telah membuat was-was Negeri Zionis.

Israel sudah menargetkan Jenin pada Juli 2023, sebelum mereka meluncurkan agresi di Gaza. Selama serangan itu, pasukan Israel menewaskan 12 orang dan melukai sekitar 100 orang.

Ini menjadi salah satu serangan yang mengakibatkan korban jiwa paling signifikan sejak operasi militer pada 2002 dalam peristiwa Intifada Kedua.

Respons Hamas

Hamas telah menyerukan mobilisasi umum dan konfrontasi dari apa yang disebutnya “agresi pendudukan [Israel] yang meluas” di Jenin. Mereka mendesak agar para milisi didukung dalam melawan tentara Israel.

Kelompok Jihad Islam juga mengutuk serangan Israel sebagai “tindakan brutal dan barbar”. Kelompok ini turut menggambarkan serangan Zionis sebagai cerminan dari kefrustrasian Israel usai gagal dalam mencapai tujuannya di Gaza.

Jihad Islam meyakini bahwa operasi itu ialah upaya putus asa Israel untuk menyelamatkan koalisi pemerintah Netanyahu, demikian dikutip dari Middle East Eye.

(blq/dna)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://cnnindonesia.com/internasional/20250225080119-120-1202069/mengenal-operation-iron-wall-israel-di-tepi-barat-agresi-jilid-2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *