Housekeeping.my.id –
Tepi Barat, Palestina, menjadi perhatian usai Israel membombardir wilayah itu meski ada gencatan senjata dengan Hamas.
Sejak awal 2025, pasukan Israel telah membunuh 70 orang termasuk 10 anak-anak di Tepi Barat.
Israel mengeklaim mereka meluncurkan operasi itu untuk menghabisi milisi di Jenin, Tepi Barat.
Seperti apa wilayah Tepi Barat Palestina?
Tepi Barat memiliki luas 2.173 mil persegi atau 5.628 kilometer persegi dan berbatasan dengan Yordania dan Sebagian Laut Mati.
Tepi Berat punya sejumlah kota yakni Jenin, Nablus, Ramalah, Betlehem, dan Hebron di selatan Yerusalem.
Sebelum dikuasai Inggris pada 1917, Palestina merupakan wilayah yang utuh mencakup Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem.
Lalu muncul Deklarasi Balfour. Kesepakatan itu berisi semacam pembentukan negara Israel di tanah Palestina.
Kemudian pada 1947 usai Perang Dunia II berakhir, PBB mengusulkan rencana pemisahan wilayah Palestina. Mereka berencana memberi 55 persen wilayah ke Israel.
Yerusalem, yang berada di sebelah Tepi Barat, dalam kendali internasional.
Israel terus memperluas wilayah pendudukan di Palestina
Meski PBB sudah menetapkan pembagian, Israel terus menduduki dan memperluas kekuasaan mereka di Palestina. Lalu, mereka mendeklarasikan secara sepihak negara Israel.
Deklarasi sepihak itu memicu perang Arab-Israel pertama yang melibatkan Mesir, Irak Suriah, Yordania, melawan Israel.
Dalam perang itu, Yordania menduduki Yerusalem timur dan sekitarnya yang kini menjadi bagian dari Tepi Barat Palestina. Sementara itu, Mesir menduduki tepi pantai di utara Semenanjung Sinai yang mencakup Jalur Gaza.
Di bawah Yordania, perkembangan industri di Tepi Barat tak pernah kuat.
Kemudian pada 1967, Israel kembali mengobarkan perang yang disebut Perang Enam Hari dan menduduki Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Semenanjung Sinai.
Namun, secara administratif Tepi Barat masih di bawah kendali Yordania.
Pendudukan Israel di Tepi Barak semakin membuat perkembangan industri di wilayah tersebut terbatas, demikian dikutip Britannica.
Tahun-tahun setelah perang, warga Palestina juga kerap melakukan pemberontakan di Tepi Barat termasuk Intifada pertama pada 1987.
Kemudian pada 1988, Raja Yordania Hussein melepas semua tanggung jawab administratif atas Tepi Barat.
Pada September 1933, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sepakat memperluas pemerintahan sendiri secara bertahap di Tepi Barat.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250204153014-120-1194483/mengenal-wilayah-tepi-barat-sasaran-gempuran-israel-setelah-gaza