Mengintip Isi Otak Giring Ganesha saat Bernyanyi, Bagaimana Hasilnya?

Berita, Teknologi20 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menjadi salah seorang yang mendapatkan pengalaman scanning atau pemindaian otak ketika memainkan musik di acara Music and Brain 2025 yang diadakan Kemendiktisaintek di Bali, Minggu (12/1).

Giring bercerita tak menyangka akan dipasang alat dan dipindai isi otaknya ketika bernyanyi. Ia mengira ajakan Wamendiktisaintek Stella Christie kepada dirinya hanya untuk datang sebagai peserta di acara tersebut.

“Awalnya saya agak deg-degan juga. Tapi menurut saya ini kan sumbangan kecil saya terhadap kemajuan kebudayaan dan juga kemajuan sains dan teknologi di Indonesia gitu,” ujar Giring di Kura-kura Bali, Denpasar, Minggu (12/1).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dan saya happy banget dan enggak sabar juga sih pengen lihat nanti hasilnya seperti apa,” tambahnya.

Ex-vokalis Band Nidji ini mengaku agak kagok ketika menggunakan alat tersebut. Pasalnya, ia terbiasa berjingkrak-jingkrak ketika bernyanyi, dan alat tersebut memaksanya untuk tidak terlalu banyak bergerak.

“Ini pertama kali seumur hidup saya, saya nyanyi di satu tempat,” katanya.

Giring bernyanyi di acara tersebut sambil mengenakan alat fNIRS (functional Near-Infrared Spectroscopy). Giring total membawakan tiga lagu, yakni Hapus Aku dan Laskar Pelangi dari mantan bandnya, serta lagu Fix You dari Coldplay.

Wamendiktisaintek Stella menjelaskan alat fNIRS yang dipakai Giring adalah alat pengukur kinerja otak yang bisa melihat intensitas kerja bagian-bagian otak.

“Yang FNIRS ukur itu adalah dari pantulan cahaya, pantulan infrared dari darah kotor dan darah bersih. Darah kotor dan darah bersih ini semuanya mengalir di otak. Dan dari FNIRS itu kita triangulate. Jadi kita bisa lihat di bagian mana yang darah bersihnya lebih banyak daripada darah kotornya,” terangnya.

“Sehingga kita bisa lihat secara live otak bagian mana yang bekerja waktu musisinya menyanyikan, atau bermain piano, atau bermain alat musik lain,” imbuhnya.

Alat ini khusus didatangkan dari Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence di Tsinghua University untuk mendemonstrasikan sisi sains dari musik.

Ketika Giring bernyanyi, hasil pengukuran dari alat fNIRS menampilkan bagaimana bagian otak Giring bergantian melakukan pekerjaannya.

Di tengah penampilan Giring, Direktur Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence Prof. Xiaoqin Wang menjelaskan bagaimana alat tersebut bekerja mengidentifikasi bagian otak Giring.

GiringWamenbud Giring Ganesha mendapatkan pengalaman scanning ketika memainkan musik di acara Music and Brain 2025, Minggu (12/1). (Foto: CNN Indonesia/Loamy N)

“Jika Anda melihat ini, ini adalah respons otak Anda. Ketika Anda berbicara, bagian frontal otak Anda berwarna merah. Ini artinya sangat aktif, karena Anda menghasilkan kata-kata. Namun, ketika Anda bernyanyi, frontal cortex tidak terlalu aktif, karena kemungkinan Anda menghafal lagu tersebut,” tutur Wang.

Alat fNIRS mendeskripsikan kerja otak dengan beberapa kode warna. Warna yang lebih warm seperti oranye dan merah menunjukkan bagian otak aktif bekerja, sedangkan warna yang lebih cool seperti biru menunjukkan bagian otak tersebut tidak terlalu aktif dalam fase aktivitasnya.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com, data pemindaian otak Giring menunjukkan aktivitas lebih intens di bagian tengah dan kanan ketika bernyanyi.

Alat fNIRS tak hanya dikenakan Giring, tetapi juga dua musisi asal China, Mengyi Zhang dan Liying Peng. Hasil pemindaian keduanya menunjukkan perbedaan bagian otak yang aktif pada pendengar musik dan musisi yang tengah bermain musik.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250114072129-199-1186826/mengintip-isi-otak-giring-ganesha-saat-bernyanyi-bagaimana-hasilnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *