Menteri Israel Terpecah Voting Gencatan Senjata, Netanyahu Tertekan

Berita, Internasional758 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Kabinet pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar pemungutan suara untuk menyetujuji kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang telah disepakati pada Kamis (16/1).

Media Israel melaporkan menteri kabinet Netanyahu terpecah soal gencatan senjata, dua menteri menyatakan secara terbuka menentang keputusan Tel Aviv tersebut.

Dikutip AFP, Menteri Keuangan sekaligus politikus sayap kanan Bezalel Smotrich menyebut kesepakatan ini sebagai “kesepakatan buruk dan berbahaya bagi keamanan Negara Israel.”


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya pada Rabu malam, Smootrich dan partainya, bahkan mengancam akan keluar dari kabinet Netanyahu jika gencatan senjata disepakati Israel.

“Kesepakatan (gencatan senjata) yang akan ditawarkan kepada pemerintah itu berbahaya dan sangat buruk bagi keamanan nasional Israel,” ujar Smootrich seperti dikutip The Jerusalem Post.

“Terlepas dari kebahagiaan kami atas kepulangan para sandera, perjanjian ini (gencatan senjata) menyepelekan pencapaian perang Israel Ketika para pahlawan kita di medan perang mengorbankan nyawa mereka,” paparnya menambahkan.

Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir juga menilai kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas sebagai “bencana.”

Senada dengan Smootrich, Ben Gvir dan partainya juga mengancam akan keluar dari kabinet jika Israel menyepakati gencatan senjata.

Israel dan Hamas akhirnya menyepakati perjanjian gencatan senjata pada Kamis (15/1).

Gencatan senjata ini berhasil disepakati dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat setelah perundingan mandek berbulan-bulan.

Berdasarkan perjanjian, Hamas dan Israel akan memulai gencatan senjata pada 19 Januari mendatang. Gencatan senjata akan berlangsung dalam tiga fase, di mana fase pertama berlangsung selama 42 hari.

READ  Jepang Bisa Lolos ke Piala Dunia pada 20 Maret

Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan hingga masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan.

Fase kedua, bertujuan mengakhiri perang, termasuk pula pembebasan sandera pria oleh Hamas sebagai ganti atas dibebaskannya sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

Fase ketiga, pemulangan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera serta implementasi rencana rekonstruksi Gaza.

(rds)


[Gambas:Video CNN]


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250116182859-120-1188040/menteri-israel-terpecah-voting-gencatan-senjata-netanyahu-tertekan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *