MIND ID Perlu Rp20,6 T di 2025 Demi Pangkas Impor Aluminium Cs

Berita, Ekonomi90 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Holding BUMN sektor tambang MIND ID membutuhkan dana sekitar Rp20,6 triliun untuk menjalankan sejumlah program prioritas di 2025.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso merinci program yang akan dijalankan oleh para subholding. Ini mencakup proyek PT Aneka Tambang Tbk hingga PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Ini program prioritas 2025 kami. Tentunya dengan selesainya integrasi hulu (sampai) hilir di bidang bauksit dan aluminium, kami tidak berpaku tangan. Kami ingin melakukan kontribusi yang lebih baik,” tegasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (4/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Total-total (untuk mendanai program prioritas 2025) anggarannya Rp20,6 triliun. Jadi, mohon dukungan dan support-nya,” ungkap Hendi.

Program prioritas pertama adalah memangkas impor aluminium. Ia mengatakan Indonesia saat ini mengonsumsi sekitar 1,1 juta ton produk tambang tersebut.

Sedangkan anak usaha MIND ID, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium alias Inalum baru bisa membuat 275 ribu ton. Hendi menekankan bakal menggenjot produksi aluminium tersebut.

“Kami ingin Inalum bisa menjadi sarana untuk Indonesia lebih berdaulat (dan) lebih bisa mensuplai kebutuhan dalam negeri. Insyaallah di fase dua kami akan melakukan ekspansi kapasitas produksi aluminiumnya, dari 275 ribu ton menjadi 900 ribu ton,” jelas Hendi.

“Artinya, nantinya diharapkan kita bisa meminimalkan angka importasi aluminium. Negara akan melakukan penghematan devisa karena mengurangi kegiatan impor aluminium,” imbuhnya.

Sedangkan program prioritas kedua ada di PT Bukit Asam Tbk selaku pemilik potensi cadangan batu bara terbesar. Namun, BUMN tambang ini terkendala di sisi logistik.

Hendi menyebut penambangan PTBA bisa sampai 100 juta ton. Sayang, terganjal urusan logistik imbas landlocked alias lokasi penambangan di tengah-tengah Sumatra Selatan.

“Jauh dari pelabuhan, kalau lewat kendaraan darat juga tidak bisa. Jadi, harus ada terobosan dari sisi unlocking kendala logistik ini. Makanya, Bukit Asam sedang merajut kemitraan dengan PT Kereta Api (KAI) untuk memperbesar kapasitas (batu bara) yang bisa disalurkan ke pasar,” tuturnya.

Ketiga, program prioritas dari Freeport. Ini mencakup operasional smelter tembaga hingga rencana pembangunan pembangkit yang lebih ramah lingkungan, yakni berbahan gas.

Terakhir, Antam disebut perlu membangun smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Ada juga pengembangan High Pressure Acid Leaching (HPAL).

“HPAL itu yang memproduksi Mild Hybrid Vehicle (MHV), yang akan menjadi bahan bakunya untuk electric vehicle (EV) battery,” tandas Hendi.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241204125747-85-1173635/mind-id-perlu-rp206-t-di-2025-demi-pangkas-impor-aluminium-cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *