Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Perwakilan negara maju menolak draf sementara atas kesepakatan COP29 di Baku, Azerbaijan karena ada dugaan pasal yang mengatur soal mitigasi BBM fosil menghilang.
Hingga kini, negosiasi masih terus berlangsung.
Pada Kamis pagi (21/11), draf yang mengatur tentang upaya mitigasi atau Mitigation Work Programme yang berbunyi “penghentian bertahap dari BBM fosil” (phasing out from fossil fuels) justru menghilang.
Frasa ini adalah salah satu bagian terpenting yang dihasilkan oleh COP28 di Dubai pada tahun lalu.
Bagi sebagian negara, pasal ini sangat krusial karena akan menentukan besaran emisi karbon ke udara terutama terkait dengan energi kotor macam minyak dan batu bara.
“(Draft teks ini) tidak bisa diterima. Hilangnya bagian tentang BBM fosil itu dari kesepakatan adalah kemunduran. Mitigasi harus memasukkan bagian soal ini,” kata negosiator sekaligus Menteri Energi dan Transportasi Denmark, Lars Aagaard dalam jumpa pers di Baku pada Kamis petang.
Praktik yang lazim terjadi dalam COP selama ini, draf disusun oleh Sekretariat COP dengan memasukkan usulan berbagai negara dan kemudian disetujui oleh Presidensi, yakni tuan rumah penyelenggara.
Tuduhan ke negara kaya minyak
Hingga kini, belum ada tudingan terhadap pihak tertentu siapa pelaku di balik hilangnya teks tersebut. Namun sejumlah spekulasi menyebut sejumlah negara penghasil minyak dan gas sebagai bilang keladinya.
Harian Inggris The Guardian mengutip rumor Arab Saudi dan negara petrodolar lainnya ada di balik insiden ini. Spekulasi lain menyebut negara-negara kaya dari minyak bumi dan gas ini akan menolak bagian phase-out energi fosil kembali ke dalam teks.
Sebaliknya sejumlah negara maju juga sudah menyatakan salah satu syarat kesepakatan untuk teks akhir COP29 adalah masuknya bagian tersebut dalam pasal Mitigasi. Jika tidak, mereka akan menolak.
Sekjen PBB Antonio Guterres yang menyerukan agar dilakukan kompromi guna mencapai kesepakatan di COP29 mengatakan apapun argumen masing-maaing pihak, faktanya sudah jelas.
“Apa pun kata-kata, apapun bahasanya sains sudah jelas mengatakan kalau mau menahan suhu bumi 1,5 derajat kita harus menurunkan pemakaian BBM fosil. Kita harus melakukan transisi meninggalkan BBM,” tegas Guterres saat bicara pada wartawan di arena COP29, Kamis sore.
Laporan ini ditulis oleh Dewi Safitri yang meliput COP29 dari Baku, Azerbaijan dengan fellowship dari EJN dan Stanley Center for Peace and Security.
(asa/asa)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241122141706-641-1169551/misteri-pasal-bbm-kotor-yang-hilang-di-draf-kesepakatan-cop29-baku