Modifikasi Cuaca Berpeluang Diperpanjang hingga Jelang Lebaran

Berita, Teknologi9 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap operasiĀ modifikasi cuaca (OMC) berpotensi diperpanjang, karena hujan diprediksi masih akan mengguyur sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, hingga akhir Maret atau menjelang Idulfitri 1445.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pemerintah menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tadi saya sampaikan, jadi 10 hari terakhir Maret itu masih ada hujan. Bisa hujan lebat juga, tapi durasinya singkat, melemah dibandingkan saat ini,” kata Dwikorita usai rapat tingkat menteri terkait persiapan Hari Raya Idulfitri di Jakarta, Rabu (5/3), melansir Antara.

Dia mengatakan potensi cuaca ekstrem berdurasi durasi singkat itu akan diantisipasi dengan modifikasi cuaca jelang periode Idulfitri.





Modifikasi cuaca sudah mulai dilakukan saat ini untuk menekan curah hujan di wilayah terdampak banjir, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

“April itu sudah mulai kemarau, jadi InsyaAllah lebih baik. Kemungkinan ada cuaca ekstrem, tapi durasinya singkat. Tapi kita siapkan modifikasi cuaca seandainya terdeteksi, ekstrem itu kan bisa dideteksi,” ungkap dia.

Modifikasi cuaca yang saat ini sedang berjalan rencananya hanya berlangsung sampai 8 Maret, Operasi akan dihentikan ketika analisis memperlihatkan perkembangan cuaca yang lebih baik.

Namun, dia memperingatkan masih ada tren peningkatan curah hujan dalam periode 11-20 Maret atau Dasarian II bulan Maret. BMKG memprediksi hujan lebat hingga cuaca ekstrem berpotensi terjadi dalam periode tersebut.

READ  Menteri KKP Usulkan Anggaran Rp2 T Buat Bebaskan RI dari Impor Garam

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan operasi modifikasi cuaca mulai menunjukkan hasil dan mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek.

Merujuk data Peta Sebaran Hujan Jabodetabek periode 5 Maret pukul 07.00 WIB hingga 6 Maret pukul 07.00 WIB, sebagian besar stasiun pengamatan menunjukkan tidak ada curah hujan di wilayah Jabodetabek. Stasiun pengamatan menunjukkan curah hujan nol di berbagai wilayah Jabodetabek, mulai dari Tomang, Bogor, Banteng hingga Bekasi.

Curah hujan yang tidak menunjukkan angka nol hanya di stasiun pengamatan Golf Modern Tangerang (1,0 mm/hari), TMII (0,2 mm/hari), serta Jatiasih (0,2 mm/hari).

Ia mengonfirmasi tidak ada hujan selama periode tersebut merupakan dampak langsung dari OMC.

“Benar [OMC berhasil meredam curah hujan],” tutur Guswanto kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/3).

OMC dilakukan setelah sejumlah wilayah Jabodetabek terendam banjir pada Selasa (4/3). Salah satu penyebab banjir kemarin adalah intensitas hujan yang tinggi.

Data BMKG 3-4 Maret 2025 menunjukkan curah hujan tertinggi terjadi di stasiun pengamatan Katulampa dengan curah hujan 232 mm/hari.

(dmi/dmi)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250306140845-641-1205738/modifikasi-cuaca-berpeluang-diperpanjang-hingga-jelang-lebaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *