Negosiasi Berlanjut, Oracle dan Investor AS Siap Ambil Alih TikTok

Berita, Teknologi2 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump saat ini bekerja sama dengan Oracle, perusahaan perangkat lunak ternama, dan sejumlah investor AS lainnya merancang rencana pengambilalihan operasional TikTok.

Rencana ini bertujuan untuk mengatasi masalah keamanan nasional yang telah menjadi kekhawatiran di AS, terkait dengan aplikasi yang berbasis di China tersebut.

Menurut dua sumber yang mengetahui proses pembicaraan tersebut, dalam kesepakatan ini, ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, masih mempertahankan sebagian saham di TikTok. Namun pengelolaan data pengguna dan pembaruan perangkat lunak akan diambil alih oleh Oracle.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oracle bahkan sudah menyediakan infrastruktur dasar untuk TikTok di web, yang memperkuat peran mereka dalam pengelolaan data aplikasi tersebut.

Meskipun rincian kesepakatan ini masih terus diperdebatkan dan dapat berubah, satu sumber yang mengetahui proses negosiasi mengungkapkan cakupan pembicaraan ini bisa melibatkan pengelolaan TikTok di wilayah AS maupun di wilayah lainnya.

Melansir Reuters pembicaraan ini juga mencakup potensi kontrol atas operasi TikTok secara global.

Pemerintah AS telah lama mengkhawatirkan potensi pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh pemerintahan China terhadap data pengguna TikTok, khususnya yang berasal dari AS. Dalam rangka meredakan kekhawatiran ini, TikTok sebelumnya telah melakukan kesepakatan dengan Oracle pada 2022 untuk menyimpan data pengguna AS di server yang dikelola oleh Oracle, dengan harapan bisa mengatasi kekhawatiran akan campur tangan pemerintah China.

Menurut laporan, kesepakatan yang sedang dinegosiasikan ini juga diharapkan melibatkan investor AS yang saat ini mendukung ByteDance, seperti Susquehanna International Group milik Jeff Yass, General Atlantic, Kohlberg Kravis Roberts (KKR), dan Sequoia Capital. Namun, grup investor lain, seperti yang dipimpin oleh miliarder Frank McCourt dan YouTuber terkenal Jimmy Donaldson (Mr. Beast), tidak terlibat dalam negosiasi ini.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Oracle diharapkan bertanggung jawab untuk mengatasi masalah keamanan nasional terkait TikTok. Hal ini sejalan dengan upaya sebelumnya yang dilakukan TikTok untuk menyimpan data pengguna AS di server Oracle, guna menghindari potensi campur tangan dari pemerintah China.

TikTok yang digunakan 170 juta orang di AS pernah menghadapi ancaman larangan operasional di negara itu, setelah kekhawatiran tentang penyalahgunaan data pengguna muncul. Pada Januari lalu, sebuah undang-undang mengharuskan ByteDance menjual TikTok atau menghadapi larangan jika terbukti ada ancaman terhadap keamanan nasional.

A social media influencer films a video for his new Xiaohongshu, also known as RedNote, after leaving TikTok, in Times Square in New York City, U.S., January 16, 2025.  REUTERS/Brendan McDermid            TPX IMAGES OF THE DAYIlustrasi. TikTok masih jadi perdebatan terkait pemblokiran di Amerika Serikat. (REUTERS/Brendan McDermid TPX IMAGES OF THE DAY).

Namun, pemerintahan Trump segera menandatangani perintah eksekutif yang menunda pemberlakuan undang-undang ini selama 75 hari. Hal ini memberikan waktu lebih banyak agar negosiasi bisa diselesaikan.

Menurut sumber, Trump dilaporkan menginginkan kepemilikan sebesar 50 persen oleh AS dalam usaha gabungan TikTok. Meskipun aspek-aspek lain dari kesepakatan tersebut masih dalam pembahasan.

Namun, sebuah tantangan besar tetap ada, yakni bagaimana memastikan bahwa Kongres AS akan menyetujui kesepakatan ini. Beberapa anggota Kongres khawatir dengan potensi implikasi hukum dan politik dari kesepakatan tersebut, terutama terkait kebebasan berbicara dan potensi sensor konten.

Pada saat yang sama, para pendukung kebebasan berbicara telah menyuarakan keberatan terhadap larangan TikTok, mengingat potensi pembatasan akses terhadap platform digital oleh publik AS. TikTok juga membantah klaim terkait keterkaitannya dengan pemerintah China, menegaskan bahwa data pengguna AS disimpan di server Oracle yang berada di AS, sementara keputusan mengenai moderasi konten juga dibuat di AS, bukan di China.

Terkait negosiasi lebih lanjut, pertemuan antara perwakilan Oracle dan Gedung Putih dilaporkan telah berlangsung pada Jumat lalu, dengan pertemuan lanjutan dijadwalkan untuk minggu depan. Baik pihak Oracle maupun Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait pembicaraan yang masih berlanjut hingga saat ini.

[Gambas:Video CNN]

(tis/bac)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250126102113-192-1191618/negosiasi-berlanjut-oracle-dan-investor-as-siap-ambil-alih-tiktok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *