Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa di atas awan bisa menyelesaikan pekerjaan melawan Iran dengan dukungan Amerika Serikat di bawah komando Presiden Donald Trump yang melimpah.
Hal itu Netanyahu sampaikan dalam konferensi pers di Yerusalem bersama Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang sedang berkunjung beberapa hari setelah lawatannya ke Washington D.C.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Selama 16 bulan terakhir, Israel telah memberikan pukulan telak terhadap poros teror Iran. Di bawah kepemimpinan kuat Presiden (Donald) Trump dan dengan dukungan teguh dari Anda, saya tidak ragu bahwa kita bisa dan akan menyelesaikan pekerjaan ini,” ujar Netanyahu seperti dikutip AFP.
Israel terus berperang melawan sejumlah kelompok militan Palestina yang didukung Iran di Jalur Gaza Palestina hingga Hizbullah di Lebanon selatan imbas gempuran brutalnya ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Israel dan Amerika berdiri bahu-membahu dalam menghadapi ancaman Iran,” tambah Netanyahu.
Netanyahu girang ketika Trump terpilih lagi sebagai Presiden AS. Sebab, tak butuh waktu lama bagi Trump untuk menerapkan kembali “tekanan maksimum” terhadap Iran terutama soal pengembangan senjata nuklir.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah menjadi kekuatan nuklir dan menyebut republik Islam tersebut sebagai sumber ketidakstabilan terbesar di Timur Tengah.
“Iran tidak boleh menjadi negara nuklir. Jika Iran memiliki nuklir, mereka akan kebal dari tekanan dan tindakan. Itu tidak boleh terjadi. Iran adalah sumber utama ketidakstabilan di kawasan.” ujar Rubio.
“Baik kita berbicara tentang Hamas, Hizbullah, kekerasan di Tepi Barat, ketidakstabilan di Suriah, atau milisi di Irak, semuanya memiliki satu kesamaan: Iran,” tambahnya.
Iran dan Israel untuk pertama kalinya saling melancarkan serangan langsung tahun lalu di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan akibat perang di Gaza.
Pada 26 Oktober, Israel membombardir lokasi militer Iran, menewaskan empat tentara, sebagai balasan atas serangan 200 rudal yang ditembakkan Iran pada 1 Oktober.
Pada 13 April, Iran mengirimkan drone dan rudal ke Israel sebagai respons atas serangan mematikan pada 1 April terhadap konsulatnya di Damaskus, yang dituding dilakukan oleh Israel.
(rds)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250217021253-120-1198969/netanyahu-pede-bisa-bikin-tamat-iran-dengan-trump