Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Pasukan Israel membunuh kakek ikonik Palestina, Khaled Nabhan, dalam serangan udara di dekat Kamp Nuseirat Gaza pada Senin (16/12).
Serangan Israel menghantam pemakaman di kamp pengungsi itu. Selain Nabhan dua orang lain juga tewas karena keganasan pasukan Zionis.
Rekaman video yang beredar secara daring menunjukkan warga Palestina dan jurnalis mengerubungi sang kakek yang berlumuran darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak Nabhan, Ali Badwan, mengatakan pasukan Israel membunuh orang dari setiap lapisan masyarakat.
“Pendudukan telah membunuh anak-anak saya, banyak orang muda dan tua, setiap hari di hadapan dunia,” kata dia, dikutip New Arab.
“Tak seorang pun bicara soal itu, hanya mencela dan mencela. Kakek dari roh anak-anakku kini melakukan perjalanan menemui mereka di taman surga dan kebahagiaan,” imbuh Badwan.
Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Selama operasi, mereka menyerang secara membabi buta warga dan objek sipil.
Hingga kini, lebih dari 45.000 orang di Palestina meninggal dan puluhan fasilitas kesehatan lumpuh total.
Khaled Nabhan mencuri perhatian internasional karena kasih sayang yang begitu melimpah ke cucunya, Reem. Dia menyebut sang cucu sebagai “jiwa dari jiwaku.”
Pada November 2023, Nabhan terekam dalam video memegang tubuh Reem yang sudah tak bernyawa. Ia terlihat membelai rambut sang cucu. Kakak Reem, Tariq, juga tewas dalam serangan Israel di rumah mereka di Gaza selatan.
Usai para cucunya meninggal, Nabhan mendedikasikan hidup untuk membantu orang lain di Gaza. Ia sering terlibat menyusun data anak yang menjadi target, ikut mendistribusikan bantuan, dan mengajukan permohonan ke otoritas Mesir untuk mengizinkan anak-anak masuk ke sana guna mendapat perawatan medis yang layak.
Dia juga secara teratur membantu anak yatim piatu dan anak-anak yang diamputasi di daerah kantong itu dan memberi makan kucing-kucing liar.
Nabhan kerap mengenakan pakaian khas Palestina thobe dan keffiyeh yang dililitkan di kepala. Dalam beberapa wawancara setelah para cucunya tewas, dia memakai medali Tariq sebagai kalung dan anting Reem sebagai peniti di pakaian.
Kematian Nabhan menggguncang banyak orang. Di media sosial, warganet ramai-ramai menyampaikan duka dan rasa kehilangan.
“Setiap kehilangan warga Palestina membawa rasa sakit, tetapi kematian Khaled sedikit lebih menyakitkan hari ini. Semoga ia segera memeluk Reem dan Tariq di taman surga,” tulis jurnalis yang berbasis di Amerika Serikat, Sana Saeed di X.
Anak Nabhan yang lain, Maissa, merasa bangga ke ayahnya saat penghormatan mengalir deras dari seluruh dunia.
“Dia terkenal karena kebaikan dan kekuatannya selama perang di Gaza dan dia membantu kami menjadi kuat dan menerima kenyataan kami,” kata Maissa.
(isa/dna)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20241217132153-120-1178279/netizen-berduka-kakek-ikonik-gaza-khaled-nabhan-tewas-dibunuh-israel