Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang utusan yang diangkat Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan penuh kebencian terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Utusan itu bernama Martin Oliner yang merupakan anggota United States Holocaust Memorial Council. Oliner menyebut warga Gaza sebagai orang yang pada dasarnya jahat dan tidak pantas mendapat belas kasih.
Dalam editorial surat kabar The Jerusalem Post, Oliner juga membela pernyataan Trump kontroversial baru-baru ini yang menyerukan “pembersihan etnis” terhadap warga Palestina di Gaza dengan merelokasi mereka ke negara-negara Arab.
Menurutnya, mereka yang peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina seharusnya “memuji Presiden karena cukup peduli untuk mencari solusi positif bagi permasalahan warga Palestina saat ini.”
Ia kemudian menambahkan, “Dan bagi orang-orang seperti saya yang tidak percaya bahwa warga Gaza pantas menerima belas kasihan apa pun, seharusnya juga menyambut baik hal ini.”
“Jangan bertele-tele. Warga Gaza secara kolektif bersalah,” tulisnya lagi dalam kolom itu.
“Tindakan rakyat Gaza membuktikan bahwa mereka membutuhkan pendidikan untuk mendetoksifikasi pemikiran mereka sebelum rekonstruksi bahkan bisa dimulai. Mereka jahat secara fundamental, dan mereka harus membayar atas tindakan mereka,” bunyi kolom Oliner seperti dikutip The Middle East Eye pada Senin (3/2).
Selain menjadi anggota United States Holocaust Memorial Council, Oliner juga menjabat sebagai ketua Religious Zionists of America, Presiden Culture for Peace Institute. Ia memang merupakan kolumnis tetap media Israel The Jerusalem Post.
Pernyataan Oliner itu pun menuai kecaman keras dari Council on American-Islamic Relations (CAIR). CAIR menyerukan agar Trump segera mencopot jabatan Oliner.
“Tidak dapat diterima bahwa seseorang yang percaya bahwa semua anak dan seluruh populasi (di Gaza) adalah ‘jahat secara fundamental’ dan tidak layak menerima ‘belas kasihan’ menduduki posisi di organisasi mana pun, baik swasta maupun publik,” kata CAIR.
“Inilah jenis pandangan rasis dan penuh kebencian yang berujung pada kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk genosida di Gaza.”
Pekan lalu, beberapa hari setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel berlaku di Gaza, Trump menyebut Gaza sebagai “situs penghancuran” dan mengatakan bahwa akan lebih baik jika “kita bersihkan semuanya.”
“Saya ingin Mesir menerima mereka,” kata Trump. “Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita bersihkan semuanya, lalu mengatakan: ‘Sudah selesai.'”
Mesir dan Yordania-sekutu utama AS di kawasan-berulang kali menolak usulan Trump. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi bahkan menyatakan bahwa rakyat Mesir akan turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan mereka.
“Pengusiran rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan yang tidak bisa kami dukung,” kata Sisi.
Namun, pada Kamis lalu Trump kembali menegaskan usulannya dengan mengatakan, “Kami telah banyak membantu mereka, dan mereka akan melakukannya,” merujuk pada bantuan AS yang besar, termasuk bantuan militer untuk Mesir dan Yordania.
(rds/bac)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250203144347-134-1194034/utusan-trump-soal-warga-gaza-orang-jahat-tak-layak-belas-kasih