Pakar Ungkap Modifikasi Cuaca Jakarta Berdampak Buruk ke Jateng-Jatim

Berita, Teknologi2 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap dampak buruk operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jakarta. Apa itu?

Erma, dalam cuitannya di X, mengatakan bahwa modifikasi cuaca yang dilakukan di Jakarta dapat mengakibatkan pergeseran awan serta memicu hujan semakin deras di wilayah lain, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kalau modifikasi dilakukan dengan tujuan mengurangi intensitas hujan di Jakarta, padahal kini sedang banyak MCC (Mesoscale Convective Complex) meluas di laut utara Jakarta, itu bakal menuju kemana? Jateng-Jatim yang bakal paling parah kena dampak awan MCC yang masuk dari laut utara dan selatan Jawa. Awan tak punya KTP!” cuit Erma, Selasa (21/1).

Awan MCC adalah sistem konvektif skala mesokala yang didefinisikan oleh karakteristik dalam citra satelit inframerah. Tutupan awan konvektif skala meso ini mempunyai ciri khas durasi yang cukup panjang, bentuk semi melingkar, dan pola tutupan awan yang besar.

MCC juga mengakibatkan peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang pada wilayah yang dilalui.

Lebih lanjut, Erma mengatakan bahwa modifikasi cuaca adalah cara paling instan dan sangat lokal yang tak disarankan saat kondisi cuaca ekstrem karena gangguan sinoptik menguat.

“Menggeser awan di atas Jakarta padahal kini sedang banyak awan rendah yang bergerak cepat, bukan tindakan tepat,” ujar dia.

Sebelumnya, bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Warga pun harus mengungsi imbas bencana tersebut.

Banjir tersebut diakibatkan curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah wilayah yang dilanda banjir antara lain Kabupaten Pekalongan, Demak, Grobogan, Sragen, Temanggung, Banjarnegara, hingga Batang.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga terkait lainnya melaksanakan operasi modifikasi cuaca di wilayah Jakarta pada akhir tahun lalu.

Tahap pertama modifikasi dilaksanakan pada 7 hingga 9 Desember, sementara tahap kedua tanggal 12-15 Desember, dan tahap ketiga 24 hingga 31 Desember.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengklaim OMC tahap pertama itu berhasil mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek. OMC yang dilakukan pada tahap pertama terbukti mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen di beberapa wilayah Jakarta, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan.

Dwikorita mengatakan upaya OMC dilakukan dengan melakukan penyemaian awan selama dua hari berturut-turut. Sebanyak lima sorti penerbangan dilakukan menggunakan empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta.

(dmi/dmi)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20250122173148-641-1190318/pakar-ungkap-modifikasi-cuaca-jakarta-berdampak-buruk-ke-jateng-jatim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *