Paus Fransiskus Hampir Meninggal, Perawatan Ingin Disetop

banner 468x60
banner 468x60

Housekeeping.my.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Tim medis yang merawat Paus Fransiskus mempertimbangkan untuk menghentikan perawatannya sehingga ia bisa meninggal dunia.

Paus yang kini berusia 88 tahun dirawat di rumah sakit karena penyakit pernapasan yang sudah berlangsung lama.

Profesor Sergio Alfieri mengatakan kepada surat kabar Italia Corriere della Sera, bahwa momen paling kritis terjadi pada 28 Februari ketika Paus mengalami krisis pernapasan dan menghirup muntahannya sendiri.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami harus memilih apakah akan berhenti dan membiarkannya pergi atau memaksanya dan mencoba dengan semua obat dan terapi yang mungkin, dengan risiko yang sangat tinggi merusak organ lain. Dan pada akhirnya, kami mengambil jalan ini,” kata Alfieri, dikutip dari CNN, Selasa (25/3).





Alfieri, yang memimpin tim di rumah sakit Gemelli Roma, mengatakan keputusan untuk melanjutkan perawatan dibuat oleh perawat Paus.

“Bapa Suci selalu memutuskan. Ia mendelegasikan semua jenis pilihan perawatan kesehatan kepada Massimiliano Strappetti, asisten perawatan kesehatan pribadinya yang sangat memahami keinginan Paus,” ujarnya.

Ia dilaporkan mengatakan kepada Alfieri: “Coba saja semuanya, kami tidak akan menyerah. Itulah yang kami semua pikirkan juga. Dan tidak seorang pun menyerah.”

Pemimpin umat Katolik dunia itu meninggalkan rumah sakit Minggu 23 Maret setelah 38 hari dirawat di rumah sakit, yang merupakan hari terlama sejak ia terpilih sebagai paus 12 tahun lalu.

Paus mengalami sejumlah krisis pernapasan selama dirawat di rumah sakit, dengan Alfieri sebelumnya mengatakan bahwa dua di antaranya membahayakan nyawa paus.

READ  Bos Freeport Sebut Kehadiran Bullion Bank Bisa Kurangi Impor Emas RI

Selama dirawat, Vatikan memberikan informasi yang sangat rinci dan belum pernah terjadi sebelumnya tentang kondisi Fransiskus.

Alfieri mengatakan bahwa ini adalah keputusan Paus dan bahwa buletin Vatikan disiapkan oleh tim medis dengan beberapa tambahan dari sekretaris pribadi Fransiskus.

“Sejak hari pertama, dia meminta kami untuk mengatakan yang sebenarnya dan dia ingin kami mengatakan yang sebenarnya tentang kondisinya. Tidak ada yang pernah diubah atau dihilangkan,” katanya.

Paus telah kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta untuk menjalai perawatan termasuk fisioterapi terkait mobilitas dan pernapasan, terutama untuk pemulihan suara, dan terlibat dalam doa pribadi, menurut Vatikan.

Dokter juga menyarankan Paus untuk mendapatkan perawatan medis 24 jam, termasuk terapi oksigen, dan jika terjadi keadaan darurat.

Paus akan kembali bekerja secara bertahap. Ia telah menunjukkan tekad untuk pulih, dengan melanjutkan beberapa tugas dan menandatangani dokumen.

IA tidak memimpin doa Angelus selama tujuh hari Minggu terakhir, tetapi masih menyampaikan refleksi setiap minggu – yang terbaru menyerukan “perdamaian” di wilayah yang dilanda perang.

Anda terus berdoa untuk saya dengan begitu banyak kesabaran dan ketekunan. Terima kasih banyak. Saya juga berdoa untuk Anda,” katanya dalam sebuah posting di X pada hari Minggu. “Mari kita berdoa bersama untuk perdamaian, khususnya di Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo yang menjadi martir.”

(fra/cnn/fra)



Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250325231646-134-1213044/dokter-paus-fransiskus-hampir-meninggal-perawatan-ingin-disetop

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *