Pelajar-Alumni SMK Semarang Gelar Doa Bersama: Usut Tuntas Penembakan

Berita, Nasional139 Dilihat
banner 468x60
banner 468x60




Jakarta, CNN Indonesia

Para pelajar dan alumni SMA dan SMK se-Semarang menggelar doa bersama di depan SMKN 4 Semarang pada Jumat (29/11) malam untuk mendoakan agar kasus tewasnya G (17) yang ditembak polisi bisa diusut tuntas.

Detik Jateng melaporkan massa berpakaian dominan gelap sudah berkumpul sejak pukul 19.45 WIB di lokasi. Mereka membawa lilin untuk dinyalakan sambil mendoakan korban.

Seorang peserta sambil membawa foto korban berdiri dan ikut menyanyikan lagu ‘Sampai Jumpa’ dari Endank Soekamti bersama yang lain.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai poster bertuliskan ‘#JusticeForGamma’, ‘Where Sila 5’, ‘#UsutTuntas’, dan ‘Tidak semua temaja itu nakal, Tak semua remaja suka ribut’ terlihat di antara mereka.

Alumni SMKN 4 Semarang sekaligus koordinator aksi, Ryan Tama, menjelaskan doa bersama itu merupakan solidaritas pelajar dan alumni. Mereka menyayangkan kepolisian yang seharusnya mengayomi justru menewaskan siswa.

“Kita berharap keadilan akan semakin terang. Kami masih berharap pihak kepolisian mengusut kasus ini secara tuntas, karena saya membayangkan kondisi keluarga, teman sekelas yang tahu korban seperti apa,” kata Ryan.

“Kami sangat menyayangkan narasi yang dilempar kepolisian, apa yang terjadi hari ini itu bak bola salju. Ibarat kata, selalu ada bumbu-bumbu yang dibesar-besarkan,” tambahnya.

Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Fajar Muhammad Andika mengatakan doa bersama ini menjadi desakan bagi kepolisian mengusut tuntas dan memberi perlindungan bagi keluarga dan para korban, yaitu dua siswa SMKN 4 Semarang yang juga terkena tembak, S (16) dan A (17).

READ  Prediksi Susunan Pemain MU vs Arsenal: Setan Merah Pincang

“Karena yang kami dapatkan sejauh ini, keluarga korban belum mendapatkan hak-haknya bahkan secara hukum, sehingga masih memerlukan perlindungan-perlindungan,” ujar Andika.

LBH Semarang juga mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terjun menguak kasus kekerasan kepolisian ini. Andika menyebut harus ada evaluasi besar-besaran di institusi kepolisian.

“Institusinya harus dievaluasi total, agar tindakan sewenang-wenangan, apalagi melakukan penembakan itu jangan sampai kemudian terjadi dan terulang kembali. Jangan sampai memakan korban-korban baru,” ucap dia.

G tewas usai tertembak Aipda R di bagian pinggul. Menurut penjelasan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, awalnya Aipda R melihat tawuran antargeng Tanggul Pojok dan kelompok Seroja dan ingin membubarkan.

Namun dikatakan Aipda R justru diserang oleh beberapa pelaku tawuran yang membawa senjata tajam hingga melepaskan tembakan.

Polda Jawa Tengah telah mendapat persetujuan keluarga untuk melakukan ekshumasi jasad G. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab sesungguhnya mengapa korban tewas.

Aipda R pada Minggu (24/11) dini hari ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Jawa Tengah.

(fea/fea)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *