Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani meminta pemerintah Malaysia mengusut tuntas insiden penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Menurut informasi yang diterima pemerintah, penembakan yang dilakukan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) itu menewaskan satu orang dan empat luka-luka.
“Kementerian P2MI mendesak [emerintah Malaysia melakukan pengusutan terhadap peristiwa ini. Danjuga mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan kekuatan berlebihan atau excessive use of force,” ujar Christina dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1).
Saat ini, kata dia, Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan atase polisi di KBRI Kuala Lumpur mendorong akses kekonsuleran untuk menjenguk para korban.
Christina menuturkan Kementerian P2MI terus melakukan koordinasi untuk memastikan korban yang terluka mendapat perawatan medis yang diperlukan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah.
“Saat ini kementerian sedang menelusuri asal daerah dari para korban untuk dilakukan pendampingan,” katanya.
Bertalian dengan itu, Kementerian P2MI akan mendorong adanya pertemuan dengan pemerintah Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang.
“Termasuk cara-cara penanganan migran prosedural secara manusiawi,” ucapnya.
(thr/tsa)